Kunjungi Pabrik Lurik di Klaten, Mendag: Inovasi Kunci Peningkatan Daya Saing Ekspor
Inovasi tersebut akan mendukung daya saing pelaku usaha dalam persaingan di pasar mancanegara.
Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan, pelaku usaha perlu membekali diri dengan berbagai inovasi produksi, manajerial, hingga pemasaran untuk mendukung upaya ekspor produk-produk mereka. Inovasi tersebut akan mendukung daya saing pelaku usaha dalam persaingan di pasar mancanegara.
Hal tersebut disampaikan Mendag Budi saat mengunjungi pabrik manufaktur kain lurik dan produk fesyen dari kain lurik CV Lurik Prasojo di Klaten, Jawa Tengah, Jumat (22/11).
- Sederet Inovasi Pupuk Kaltim Tingkatkan Kinerja Perusahaan dan Daya Saing di Pasar Global
- Perkuat Posisi di Kancah Global, Penerapan Inovasi Pupuk Kaltim Ciptakan Efisiensi Rp215 Miliar
- Daya Beli Masyarakat Turun, Menperin Dorong Insentif bagi Industri Minuman
- Ubah Lahan Kosong Jadi Ladang Emas, Budidaya Talas Pratama Laku Keras di Pasar Lokal dan Internasional
“Cara mengekspor dan lain sebagainya adalah kemampuan yang mempengaruhi daya saing pelaku usaha. Kementerian Perdagangan menaruh perhatian pada hal tersebut. Oleh karena itu, kami menginisiasi program-program pelatihan untuk meningkatkan daya saing agar para pelaku usaha mampu menggencarkan ekspor,” ungkap Mendag Budi saat kunjungan.
Mendag Budi menambahkan, Kemendag memiliki sejumlah program pembinaan untuk meningkatkan daya saing pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam negeri. Menurut Mendag Budi, menjual produk agar bisa diekspor memiliki tantangannya tersendiri. Kemendag pun memberikan sejumlah fasilitasi agar produk UMKM lokal bisa mendunia.
“Kami memiliki berbagai program pendampingan untuk peningkatan kapasitas. Selain itu, kami berupaya mengikutsertakan UMKM berorientasi ekspor dalam berbagai pameran internasional maupun pekan busana. Sejalan dengan hal tersebut, kami menyusun penjadwalan pameran internasional yang dapat diikuti UMKM berorientasi ekspor dan mempersiapkan berbagai penjajakan kesepakatan bisnis (business matching) sebagai ajang promosi produk UMKM ke pasar internasional,” kata Mendag Budi.
Di sisi lain, Mendag Budi juga menekankan pentingnya menjaga kualitas produk yang diekspor. Menurutnya, jika akan diekspor, produk tersebut dipastikan harus bernilai tinggi. Jika memiliki kualitas ekspor, produk tersebut akan berdaya saing di pasar dalam negeri. “Kalau produk UMKM punya kualitas ekspor, berarti dia punya daya saing juga di dalam negeri,” tutur Mendag Budi.
Pada kunjungan ke CV Lurik Prasojo yang berdiri sejak 1950 itu, Mendag Budi menyempatkan ikut berjualan daring di media sosial (live shopping) seperti pakaian, dan tas. Aksi ini sebagai salah satu bentuk dukungan dan komitmen Mendag dalam memajukan produk dan merek lokal yang kualitasnya kompetitif.
Turut hadir pada kunjungan ini Bupati Klaten Sri Mulyani. Sementara itu, turut mendampingi Mendag Budi yakni Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Mardyana Listyowati.