Laba bersih Standard Chartered Bank meroket 214 persen jadi Rp 341 miliar
Total pendapatan bunga bersih bank meningkat 9 persen, di mana sebagian besar merupakan kontribusi dari produk Transaction Banking dan bisnis Wealth Management yang masing- masing tumbuh sebesar 32 persen dan 16 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
Standard Chartered Bank Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar Rp 341 miliar pada triwulan 1/2018. Angka tersebut meningkat sebesar 214 persen dibandingkan periode yang sama di tahun Ialu.
Chief Executive Officer Standard Chartered Bank Indonesia, Rino Donosepoetro mengatakan, kenaikan laba tersebut diraih berkat transformasi yang dilakukan perusahaan di tahun lalu.
-
Kapan Gedung De Javasche Bank diresmikan? Gedung De Javasche Bank ini diresmikan pada 30 Juli 1907, disusul dua kantor cabang lainnya pada 15 Januari 1908 dan 3 Februari 1908.
-
Di mana Perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya berada? Perpustakaan ini terletak di tengah kota, tepatnya di Jalan Taman Mayangkara, Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.
-
Di mana gedung Bank Indonesia Cirebon terletak? Jika melintasi Jalan Yos Sudarso nomor 5, Kota Cirebon, Anda akan mendapati sebuah gedung bergaya romawi kuno yang masih berdiri.
-
Apa yang istimewa dari Gedung De Javasche Bank di Kota Tua Surabaya? Gedung ini menyimpan banyak sejarah perbankan di Indonesia.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Kapan Alfred Budiman berhenti bekerja di bank? Saya kerja di bank itu sejak 2020 dan resign kemarin pada Mei 2023, karena dulu tiap bulan saya ada gaji yang masuk ke rekening. Nah kalau sekarang, saya justru harus nabung di tanggal gajian,” terangnya.
"Pelaksanaan strategi sejak awal tahun ini menghasilkan perbaikan signifikan dari kinerja keuangan bank dibanding kuartal pertama tahun Ialu. Hal ini juga ditopang dengan menguatnya fundamental ekonomi nasional serta memanfaatkan keahlian dan jaringan internasional Bank. Melihat hasil yang baik tersebut, kami optimistis target kami di tahun ini akan tercapai," kata Rino dalam acara paparan kinerja, di kantornya, Senin (14/5).
Periode sama, total pendapatan bunga bersih bank meningkat 9 persen, di mana sebagian besar merupakan kontribusi dari produk Transaction Banking dan bisnis Wealth Management yang masing- masing tumbuh sebesar 32 persen dan 16 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
"Beban operasional menurun hingga 6 persen. Hal ini menunjukkan hasil nyata dari usaha efisiensi yang dilakukan. Penting sekali bagi kita untuk tetap menjaga kondisi ini, dan terus melestarikan budaya efisiensi biaya. Kita secara konsisten mendorong pemikiran smart spending," ujarnya.
Sementara itu, total aset bank di kuartal pertama telah meningkat sebesar 4 persen (yoy) dengan kualitas aset yang lebih baik. Hal ini ditunjukkan dengan NPL gross yang lebih rendah, yaitu sebesar 3,9 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu, yaitu sebesar 5.8 persen.
"Meskipun beban kerugian penurunan nilai seringkali paling rendah di kuartal pertama, namun ini menunjukkan perkembangan yang baik dan tetap menjadi pengingat untuk terus berupaya menurunkan tingkat gross NPL kita di sepanjang tahun 2018 dengan selalu menerapkan prinsip kehati-hatian."
Rasio profitabilitas Standard Chartered pada triwulan tercatat perolehan Return on Asets (ROA) sebesar 3,16 persen dan Return on Equity (ROE) sebesar 16,35 persen.
Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank tumbuh sebesar 12 persen di mana porsi sebesar 72 persen dari DPK Standard Chartered berupa giro dan tabungan (rasio dana murah/CASA). Modal dan likuiditas tetap menguat dan dipertahankan di atas peraturan pemerintah di mana Rasio Kecukupan Modal atau CAR tercatat sebesar 19,5 persen dan Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat pada 72,3 persen di kuartal pertama 2018
Dalam kesempatan serupa, Chief Financial Officer Standard Chartered Bank Indonesia, Anwar Harsono menambahkan bahwa Cost to Income Ratio (CIR) Bank membaik dari 65,3 persen menjadi 56,6 persen.
"Hal lni seiring dengan penurunan biaya sebesar Rp 33 miliar dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Selain itu dipengaruhi juga dengan Kenaikan pendapatan berbasis komisi bersih (net feebased income) sebesar Rp 83 miliar atau meningkat sebesar 24 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Sementara itu, permodalan Bank tetap terjaga sehat di kisaran level 19 persen," kata dia.
Baca juga:
Genjot fee based income dan penerimaan pajak, BTN luncurkan Kartu NPWP Pintar
Ramai bom Surabaya, Rupiah dan perekonomian diklaim tidak akan makin tertekan
Bank Sampoerna catat peningkatan laba bersih dua digit
Riset: Penerapan sistem GPN perlu dibenahi agar tak hambat industri pembayaran
Gandeng TCASH, BTN incar dana murah Rp 1,5 triliun