Lakukan Ekspor Perdana, Pelabuhan Kuala Tanjung Target Layani 600 Kontainer/Minggu
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melaksanakan kegiatan pengapalan perdana ekspor sebanyak 180 box atau 205 TEUs di Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT), Sumatera Utara. Ekspor berisi biang sabun, margarin dan olein ini langsung menuju ke Shanghai, China.
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melaksanakan kegiatan pengapalan perdana ekspor sebanyak 180 box atau 205 TEUs di Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT), Sumatera Utara. Ekspor berisi biang sabun, margarin dan olein ini langsung menuju ke Shanghai, China.
Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana mengatakan, komoditas ekspor yang berasal dari Unilever Oleochemical Indonesia, Bakrie Sumatera Plantations, dan Procter& Gamble (P&G) tersebut diangkut menggunakan Kapal Wan Hai 505 milik Wan Hai Lines dengan ukuran panjang (LoA) 268 meter. Kapal berbobot 50.000 GT dan berkapasitas 4.500 TEUs ini melayani rute direct call intra Asia India menuju China.
"Layanan pelayaran direct call intra Asia melalui Pelabuhan Kuala Tanjung ini merupakan bukti kepercayaan dunia pelayaran internasional terhadap kesiapan KTMT dalam menyediakan kegiatan bongkar muat berstandard internasional sekaligus prospek ekonomi dan strategis Pelabuhan Kuala Tanjung," ujar dia di Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara, Kamis (27/12).
-
Kapan Pertamina Shipping berhasil mengurangi emisi? “Kami sudah bisa mengurangi 9 persen emisi yang kami hasilkan di 2022, sebesar 1,9 megaton CO2eq,” ucap Direktur Utama PIS Yoki Firnandi, Sabtu (3/12).
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Apa yang dilakukan Pertamina Patra Niaga dalam mendukung Bali Maritime Tourism Hub (BMTH)? Pertamina Patra Niaga terus mendukung Program Strategis Nasional (PSN) yang dicanangkan Pemerintah dibidang Program Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yakni Bali Maritime Tourism Hub (BMTH). Komitmen mendukung PSN ini diwujudkan dengan dilakukannya Head of Agreement (HOA) bersama Pelindo terkait fasilitas penerimaan BBM dan Avtur di Benoa, Bali.
-
Kapan Balai Yasa Madiun diserahterimakan ke PT Industri Kereta Api? Pada tahun 1981, Balai Yasa Madiun diserah terima dari Perusahan Jawatan Kereta Api (PJKA) ke PT Industri Kereta Api (Persero).
-
Apa yang dilakukan Pertamina Patra Niaga untuk mendukung Bali Maritime Tourism Hub (BMTH)? Dalam rangka mendukung Program Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yakni Bali Maritime Tourism Hub (BMTH), Pertamina Patra Niaga mengawali tahun 2024 dengan melakukan pengisian bahan bakar untuk kapal pesiar yang bersandar di Pelabuhan Benoa, Bali (1/1).
-
Apa yang dibawa oleh mertua Indah Permatasari? Itu tadi deretan potret bahagia Indah Permatasari dibawakan oleh-oleh sama mertuanya.
Pada tahap awal, KTMT yang dikelola oleh PT Prima Multi Terminal, perusahaan patungan antara Pelindo I, PT Pembangunan Perumahan, dan PT Waskita Karya ini diharapkan bisa melayani ekspor hingga 600 kontainer setiap minggunya.
Bambang mengungkapkan melalui kegiatan ini menunjukkan kesiapan sarana dan prasana KTMT untuk segera dapat beroperasi secara penuh. Saat ini, KTMT telah dilengkapi dengan fasilitas kepelabuhanan yang lengkap dan modern dengan didukung sistem IT yang terintegrasi.
Guna meningkatkan layanan kepada pengguna jasa dan meningkatkan kecepatan proses bongkar muat, KTMT akan dilayani Container Crane bertenaga listrik dengan kapasitas 45 Ton dan mampu meng-handle container dengan kapasitas 20 feet, 40 feet hingga 45 feet.
KTMT berkapasitas 600.000 TEUs ini juga dilengkapi dengan dermaga 500 x 60 m, trestle sepanjang 2,8 km untuk empat jalur truk selebar 18,5 m serta dilengkapi rak pipa 4 line x 8 inch.
Selain itu, Terminal Multipurpose Kuala Tanjung juga didukung berbagai sarana dan prasarana infrastruktur bongkar muat modern dan canggih antara lain 3 unit Ship to Shore (STS) Crane, 8 unit Automated Rubber Tyred Gantry (ARTG) Crane, 21 unit truck terminal, dan 2 unit MHC serta Terminal Operating System (TOS) Peti Kemas maupun curah cair.
Saat ini telah ada sejumlah perusahaan berlokasi di KEK Sei Mangkei, diantaranya Unilever, Wilmar, dan P&G yang telah berkomitmen untuk melakukan ekspor dengan tujuan ke China, India, dan negara-negara di Asia melalui Pelabuhan Kuala Tanjung. Pengiriman komoditas melalui Pelabuhan Kuala Tanjung menawarkan integrasi antara moda angkutan laut dan angkutan berbasis rel sehingga akan meningkatkan efisiensi serta menekan emisi karbon.
"Kami berharap dengan pengoperasian Pelabuhan Kuala Tanjung ini mampu mendorong pembangunan ekonomi daerah, khususnya potensi ekonomi Sumatera Utara, sesuai program nawacita Pemerintah sekaligus menekan biaya logistik di Indonesia," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Kementerian Perhubungan Segera Modernisasi Pelabuhan Muara Angke
Pemerintah Bakal Gandeng Swasta Garap 7 Pelabuhan Ini
Pelindo I Targetkan Pelabuhan Kuala Tanjung Beroperasi Januari 2019
Kemenhub Siap Hadapi Kenaikan Jumlah Kendaraan Lintas Penyeberangan Merak-Bakauheni
Menanti Wajah Baru Pelabuhan Indonesia
Pelindo 1 Bakal Sulap 3 Pelabuhan Layaknya Bandara
Pelabuhan Kuala Tanjung Target Bisa Ekspor 600 Kontainer per Minggu