Lakukan Kunjungan ke Candi Borobudur, Menko Luhut Temukan Beragam Persoalan
Menko Luhut menyoroti beberapa hal menjadi permasalahan di dalam Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur. Menurutnya, permasalahan utama yang terjadi saat ini adalah adanya tekanan yang besar terhadap struktur Candi Borobudur akibat peningkatan jumlah pengunjung.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyoroti beberapa hal menjadi permasalahan di dalam Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur. Menurutnya, permasalahan utama yang terjadi saat ini adalah adanya tekanan yang besar terhadap struktur Candi Borobudur akibat peningkatan jumlah pengunjung.
Dia mengtakan, pada tahun 2019 tercatat lebih dari 3,3 juta orang yang berkunjung ke Candi Borobudur, atau setara dengan 8.000 orang/hari. Berdasarkan hasil studi Balai Konservasi Borobudur, idealnya maksimal pengunjung Candi Borobudur sebanyak 128 orang/hari.
-
Di mana Candi Borobudur terletak? Candi Borobudur merupakan salah satu bangunan kuno nan ikonik di Indonesia. Terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
-
Kapan Candi Borobudur dibangun? Dibangun pada abad ke-9, Borobudur dikenal sebagai salah satu situs bersejarah terbesar dan paling indah di dunia.
-
Dimana lokasi wisata alam di sekitar Candi Borobudur? Selain Borobudur, Magelang memiliki pesona alam yang menakjubkan. Di sekitarnya terdapat pegunungan, perkebunan teh, dan lahan pertanian yang hijau.
-
Kapan Festival Lampion di Candi Borobudur diadakan? Mengutip untar.ac.id, perayaan Waisak bertepatan pada bulan purnama di Bulan Vaisakha.
"Oleh karenanya, akan diimplementasikan wisata berkualitas di Borobudur, dengan menjadikan Rencana Induk 1979 sebagai acuan bagi Rencana Induk Pariwisata yang terbaru,” jelas Menko Luhut dalam kunjungan kerjanya, sepert ditulis Sabtu (13/2).
Atas dasar itu, Mantan Menko Polhukam itu mengajak Kementerian atau Lembaga (KL) terkait seperti Kemendikbud, Kementrrian PUPR, Kemenparekraf, serta Kemen BUMN untuk bersama-sama menindaklanjuti peningkatan potensi wisata berkualitas di DPSP Borobudur.
“Berdasarkan rapat koordinasi sebelumnya, isu dan tindak lanjut yang menjadi perhatian adalah aksesibilitas dan konektivitas, amenitas, atraksi dan fasilitas penunjang yang dapat meningkatkan nilai pariwisata di Borobudur,” jelas Menko Luhut.
Lebih detil, Menko Luhut menyebutkan bahwa aksesibilitas serta konektivitas meliputi jalan, akses transportasi, serta jaringan internet dan telekomunikasi. Sementara itu, penataan kawasan Candi serta kawasan homestay beserta listrik menjadi aspek amenitas yang akan menjadi fokus dalam peningkatan kualitas pariwisata di Candi Borobudur. Kemudian, akan ada peningkatan paket wisata dan event yang menjadi daya tarik atraksi.
“Untuk meningkatkan nilai kualitas wisata, kita juga perlu siapkan masyarakat dengan memberi pelatihan dalam bidang pariwisata, sehingga kita juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru,” tambahnya.
Menko Luhut juga meminta universitas di sekitar kawasan Candi Borobudur dapat dilibatkan dalam melakukan studi terkait candi, sehingga timbul rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikannya hingga generasi mendatang.
“Semua sudah sepakat, untuk sama-sama bekerja menyiapkan pembangunan kawasan Candi Borobudur dan akan juga disiapkan dana setiap tahun, sehingga Candi Borobudur dapat menjadi laboratorium konservasi cagar budaya bertaraf Internasional,” tutup Menko Luhut.
Baca juga:
Temui Sultan HB X, Sandiaga Uno Bicara Soal Kebijakan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Hari Ini Taman Margasatwa Ragunan Kembali Dibuka, Pendaftaran Masuk Lewat Online
Wagub DKI Sebut Pembukaan Tempat Wisata di Jakarta Keinginan Pemerintah Pusat
Pakaian Adat Aceh bagi Pria dan Wanita, Begini Makna FIlosofis di Dalamnya
Pengunjung Taman Safari di Libur Isra Miraj Lebih Ramai Dibanding Sebelumnya
Libur Panjang, Pengunjung Ancol Tercatat Tembus 10.000 Orang hingga Siang Ini