Laporan BI: Konsumsi Masyarakat Terbatas Berdampak ke Seluruh Lapangan Usaha
Kinerja lapangan usaha pertambangan dan penggalian serta industri pengolahan juga ikut melambat signifikan. Ini sejalan dengan penurunan kinerja ekspor dan permintaan domestik.
Kinerja seluruh lapangan usaha mengalami pelemahan pada semester I-2020 akibat terbatasnya mobilitas manusia, barang dan jasa. Masyarakat pun membatasi konsumsi barang non-esensial.
"Mobilitas yang berkurang tajam dan kecenderungan masyarakat membatasi konsumsi barang non-esensial menyebabkan penurunan kinerja lapangan usaha perdagangan, penyediaan akomodasi, transportasi dan pergudangan," tulis Bank Indonesia dalam Buku Laporan Perekonomian Indonesia 2020 yang diluncurkan Rabu, (27/1).
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Bagaimana Indonesia berencana untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Bangladesh? Dalam bidang energi dan infrastruktur, disampaikan pula terkait kesiapan Indonesia dalam berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Bangladesh melalui konsorsium proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
Kinerja lapangan usaha pertambangan dan penggalian serta industri pengolahan juga ikut melambat signifikan. Ini sejalan dengan penurunan kinerja ekspor dan permintaan domestik.
Meskipun demikian, beberapa lapangan usaha yang masih mampu bertahan dan mengambil peluang baik dari pandemi ini. Antara lain di sektor jasa, pertambangan bijih logam, dan beberapa sub industri pengolahan mampu bertahan pada paruh pertama.
Lapangan usaha pertambangan bijih logam dan industri logam dasar masih tumbuh positif. Sebab pemulihan ekonomi di China yang lebih cepat, terutama pembangunan infrastruktur di negara tersebut yang terus berlangsung.
Selain itu, kinerja beberapa lapangan usaha industri pengolahan dan sektor jasa terkait dengan aktivitas penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia tumbuh baik. Antara lain industri kimia, farmasi, dan obat tradisional, informasi dan komunikasi, jasa keuangan, jasa kesehatan, dan jasa Lainnya.
Sementara itu, pada semester II-2020 terjadi perbaikan ekonomi. Hal ini tercermin dari kinerja lapangan usaha yang terkait dengan ekspor dan mobilitas.
Lapangan Usaha di Era New Normal
Di satu sisi, lapangan usaha yang menopang perilaku kenormalan baru (new normal) dan penanganan Covid-19 melanjutkan pertumbuhan positif. Antara lain di sektor informasi dan komunikasi, jasa kesehatan, kegiatan sosial dan jasa pendidikan.
Namun, tetap masih ada lapangan usaha yang mengalami kontraksi tetapi mengalami pemulihan secara signifikan. Sektor tersebut antara lain transportasi dan pergudangan, penyedia akomodasi makanan dan minuman.
"Kedua lapangan usaha ini sangat terdampak PSBB pada semester I, sehingga pemulihannya merupakan dampak dari pelonggaran PSBB yang dilakukan pada semester II," tulis Bank Indonesia.
Selain itu, penanganan Covid-19 dan penerapan protokol kesehatan yang semakin baik menurunkan kekhawatiran masyarakat untuk melakukan mobilitas. Terutama ke restoran, tempat perbelanjaan, dan tempat wisata.
Sebagai dampak perbaikan tersebut, kinerja lapangan usaha industri pengolahan sebagai sektor pemasok barang juga mulai membaik. Perbaikan di sektor industri pengolahan juga sejalan dengan permintaan ekspor yang sudah mulai meningkat, terutama dari Amerika Serikat dan China.
(mdk/idr)