Libur Natal, penjaja tikar di Ragunan bisa bawa pulang Rp 200.000 per hari
Menurut salah satu penjual tikar, Suparti, pendapatannya bisa mencapai berlipat-lipat jika pada masa liburan. Dalam sehari Suparti membawa sekitar 50 tikar dibanderol Rp 10.000. Kalau hari biasa paling dapat Rp 50.000. Meski begitu, Suparti sedikit menyayangkan kebijakan yang diterapkan setahun belakangan.
Momen libur panjang paling ditunggu oleh setiap orang. Sebab, momen ini biasa dimanfaatkan untuk berkumpul dan rekreasi bersama keluarga.
Banyak tempat rekreasi atau wisata yang bisa dikunjungi setiap musim liburan. Salah satunya Taman Margasatwa Ragunan di wilayah DKI Jakarta, yang masih jadi tempat liburan favorit keluarga.
-
Di mana Desa Wisata Cisaat berada? Desa Cisaat di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, baru-baru ini mendapat gelar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Dimana Desa Wisata Onje berada? Desa Wisata Onje merupakan sebuah desa yang terletak di kaki Gunung Slamet. Dulunya wilayah ini merupakan wilayah kadipaten. Tapi itu sudah lama sekali, tepatnya pada abad ke-15.
-
Dimana Desa Wisata Wukirsari berada? Saat hendak memasuki Desa Wukirsari, pengunjung akan disambut pemandangan hamparan sawah dengan latar belakang perbukitan.
-
Dimana Desa Wisata Cimaja berada? Terletak persis di Kecamatan Cikakak, Sukabumi, lokasi ini amat cocok dijadikan lokasi berlibur, maupun sarana edukasi.
-
Di mana Desa Wisata Nusa berada? Mengutip jadesta.kemenparekraf.go.id, Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat.
Pada liburan panjang seperti saat ini, pengunjung lebih ramai dibanding dengan akhir pekan biasa. Hal itu pun dirasakan oleh para penjual tikar di tempat tersebut, salah satunya Suparti (50).
Menurut dia, pendapatannya bisa mencapai berlipat-lipat jika pada masa liburan. Dalam sehari Suparti membawa sekitar 50 tikar dibanderol Rp 10.000.
"Kalau hari biasa paling dapat Rp 50.000. Kalau ramai kaya gini bisa Rp 200.000 atau lebih sehari. Tapi ini juga sudah kejual 40 tikar dari jam 08.00 WIB," katanya ditemui di Ragunan, Jakarta, Senin (25/12).
Meski begitu, Suparti sedikit menyayangkan kebijakan yang diterapkan setahun belakangan. Para penjual tikar tidak diperkenankan setiap hari berjualan di dalam kebun binatang.
Dia bersama rekan-rekannya yang seprofesi, hanya sebulan sekali diperbolehkan menjual di dalam Ragunan. "Sekarang kan tidak boleh setiap hari. Cuma hari-hari gede doang. Paling sebulan sekali. Ini kan sekarang dibagi kelompok dan kita udah terdaftar pakai ginian (ID). Makanya kan kadang saya jualan di luar pintu masuk aja," terangnya.
Selain itu, katanya, tikar tersebut disediakan dari koperasi Ragunan yang kemudian dia jual kepada pengunjung. Sebelum ada aturan itu tikarnya dibeli dari luar.
"Kalau tikarnya ngambil dari koperasi Rp 5.000, kita jual Rp 10.000. Tapi kadang kalau mau cepat abis Rp 15.000 dua," ucap Suparti.
Hal sama juga diungkap oleh Marni (48). Pendapatan hari libur seperti Natal ini lebih besar dibanding dengan hari biasanya. Menurutnya, kalau hari biasa terkadang hanya terjual 3 tikar.
"Ya tergantung rezeki lah kalau hari biasa. Apalagi sekarang tidak boleh setiap hari," tandasnya.
Baca juga:
Uniknya bianglala bolong tertinggi di dunia
Kemegahan Masjid Biru, kembaran Hagia Sophia di Istanbul
Karya seni peninggalan Islam dan Kristen di interior Hagia Sophia
Berlapis emas, perpustakaan nasional Austria jadi yang terindah di dunia
Equihen Plage, keunikan desa perahu-perahu terbalik di Prancis
Mengecewakan, 6 objek wisata ini ternyata tak semegah fotonya
Eden Project, hutan indoor terbesar di dunia dengan 3.000 jenis flora