Lima aset Bakrie yang dijual buat tambal utang
Beberapa aset Bakrie yang menguntungkan dijual oleh perusahaan Aburizal Bakrie tersebut.
Salah satu dinasti terkaya di Indonesia, Bakrie, akhir-akhir ini semakin terlilit utang. Utang keluarga Bakrie ini sudah lebih dari USD 1 miliar (9,7 triliun) di Credit Suisse di Amerika Serikat. Tak heran bila pentolan keluarga Bakrie, Aburizal Bakrie lengser dari jajaran 40 orang terkaya versi Forbes tahun lalu.
Berbagai upaya dilakukan oleh perusahaan dinasti Bakrie itu. Salah satunya adalah menjual aset perusahaannya. Rumor penjualan dari perusahaan penyiaran ANTV hingga perusahaan investasi PT Long Haul santer beredar.
-
Di mana pemotretan keluarga Bakrie ini dilakukan? Pasangan selebritas ini secara rutin membagikan momen bersama keluarga sang suami, yang kembali terlihat ketika mereka berkumpul di Amerika Serikat pada awal tahun 2024.
-
Siapa saja yang ikut dalam pemotretan keluarga Bakrie ini? Dalam sebuah pemotretan yang diunggah melalui platform TikTok-nya, Nia Ramadhani memamerkan momen keluarga Bakrie yang terdiri dari generasi ketiga dan keempat.
-
Apa yang menjadi sorotan utama dari keluarga Ardi Bakrie? Terkenal sebagai keluarga penerus old money, keluarga Ardi Bakrie selalu menjadi sorotan. Kekompakan dan keharmonisan mereka menjadi nilai tambah di mata publik.
-
Kenapa keluarga Bakrie selalu menarik perhatian publik? Kehidupan keluarga Bakrie selalu menarik perhatian netizen, terutama jika kita berbicara tentang Vannya Istarinda, menantu mereka.
-
Kenapa keluarga Bakrie disebut memiliki aura 'old money'? Reaksi positif dari warganet atas kekompakan keluarga Bakrie yang memancarkan aura 'old money'.
-
Apa yang dilakukan Adinda Bakrie bersama keluarganya di Amerika? Adinda Bakrie, bersama keluarga kecilnya, memilih untuk merayakan pergantian tahun dengan berlibur di Amerika Serikat. Mereka berangkat ke sana dan kemudian bergabung dengan perayaan bersama keluarga besar Bakrie di Los Angeles, California.
Posisi itu diperburuk dengan masalah yang menimpa perusahaan Bakrie dengan Bumi Plc di Inggris. Sengketa itu memaksa Grup Bakrie untuk membuat penawaran yang memaksa perusahaan itu merogoh kocek lebih dalam.
Berikut beberapa aset Bakrie yang dijual tahun lalu.
Bakrie Pipe Industries
Bersama dengan Seamless Pipe Indonesia Jaya, saham kepemilikan Bakrie and Brothers di perusahaan pipa tersebut akan dijual. Direktur Utama Bakrie and Brothers menyatakan uji tuntas pembelian sebagian saham BNBR di perusahaan tersebut akan kelar tahun ini. Investor yang tengah dijajaki Bakrie untuk divestasi perusahaan ini berasal dari China hingga Korea.
Perusahaan pipa ini dibangun untuk distribusi migas, konstruksi dan air dengan ukuran kecil hingga sedang. Saat ini perusahaan pipa ini menguasai 60 persen pasar lokal.
Bakrie Building Industries
Kepemilikan saham di salah satu anak perusahaan Bakrie and Brothers yang tidak terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini rencananya juga akan dijual.?
Perusahaan ini memproduksi fiber cement dengan merk "HARFLEX" dan "EVO" untuk atap, "Versaboard" untuk plafon, partisi dan "Orion roof" untuk atap bahan metal.
Bakrie Telecom
Akhir tahun 2011 lalu, Bakrie and Brothers telah menjual 4,3 miliar lembar saham di produsen Esia ini. Dalam transaksi ini, Bakrie telah berhasil meraup Rp 1,46 triliun dari saham yang diterbitkan kembali untuk publik.
Hingga saat ini, kepemilikan BNBR di Bakrie Telecom hanya 16,35 persen saja.?
Bakrie Toll Road
Akhir tahun lalu, Bakrieland Development yang mengelola proyek Bakrie Toll Road telah menjual seluruh sahamnya ke Harry Tanoesudibjo melalui MNC Grup.?
Bakrie Toll Road mempunyai konsesi untuk lima ruas jalan tol, yaitu Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang (Jawa Tengah), Pasuruan-Probolinggo (Jawa Timur), Cimanggis-Cibitung (Jawa Barat), dan Ciawi-Sukabumi (Jawa Barat).
Penjualan tol yang menghubungkan Jawa Barat hingga Jawa Tengah ini diperkirakan bisa meraup dana hingga Rp 2 triliun.
Lido Nirwana Parahyangan
Bersamaan dengan penjualan Bakrie Toll Road, aset resort yang berlokasi di Lido, Jawa Barat ini juga turut dijual.?
Aset pariwisata ini memang sudah dilirik oleh Hary Tanoe untuk nanti dikembangkan. Bakrieland Development (ELTY) sendiri memiliki saham sebanyak 50 persen di aset tersebut. Semua sahamnya itu bakal dilepas dan menjadi milik Hary Tanoe seutuhnya.