Lima Prinsip Sederhana Atur Keuangan Ala Miliarder Jeff Bezos
Prinsip ini membantu Bezos untuk tetap komitmen terhadap tujuannya.
Prinsip ini membantu Bezos untuk tetap komitmen terhadap tujuannya.
- Jeff Bezos Akui Sering Datang Telat saat Rapat, tapi Ada Tujuan Rahasia yang Tak Banyak Orang Tahu
- Jeff Bezos Pernah “Iseng” Telepon CS Kantornya, Reaksinya Malah Buat Dia Tertawa
- Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Miliarder Jeff Bezos Punya Kebiasaan Unik Berikut Ini
- Bak Ketiban Durian Runtuh: Miliarder Jeff Bezos Dapat Uang Rp31,37 Triliun dalam Sepekan, Ini Sumbernya
Lima Cara Sederhana Atur Keuangan Ala Miliarder Jeff Bezos
Jeff Bezos, pendiri Amazon, telah menghabiskan 27 tahun memimpin perusahaan ini hingga menjadi salah satu raksasa bisnis dunia.
Bezos tercatat sebagai orang terkaya ke-3 berdasarkan laporan daftar billionaire real time forbes, dengan kekayaan USD197,2 miliar atau setara dengan Rp3,2 kuadriliun.
Melansir dari MSN pada, Jum'at(7/6), Penerusnya, Andy Jassy, menyebut Bezos sebagai 'pemimpin bisnis paling tidak biasa di zaman kita'.
Berikut lima prinsip dari Bezos yang terkenal tentang mengelola tim dan perusahaannya selama bertahun-tahun.
1. Pikirkan Gambaran Besar
Bezos dikenal memiliki kemampuan untuk mengarahkan timnya untuk berpikir lebih luas.
Jassy mencatat bahwa Bezos sering kali mengubah ide-ide bagus yang datang kepadanya menjadi sesuatu yang lebih besar dan lebih berpengaruh.
Menurut Jassy, Bezos selalu mendengarkan, memikirkan, benar-benar melihat sekeliling dan membantu mencari tahu dan berkata baiknya memperluas gagasan tersebut.
2. Memiliki Standar yang Tinggi
Bezos menerapkan ekspektasi tinggi yang meluas ke seluruh organisasi.
Menurut Jassy, standar yang tinggi ini memberikan pengaruh besar di seluruh perusahaan, meskipun Bezos tidak bisa hadir di setiap rapat.
Standar tinggi ini memastikan bahwa setiap orang berusaha mencapai yang terbaik dalam setiap aspek pekerjaan mereka.
"Standar cukup tinggi yang harus dipenuhi oleh orang-orang memberi anda banyak manfaat. Karena pengaruhnya di seluruh organisasi," ucap Jassy.
3. Bersikap Sabar secara Strategis dan Tidak Sabar secara Taktis
Dalam menerapkan hal ini, sang pemimpin, Bezos, menekankan pentingnya menjaga visi jangka panjang sambil tetap bergerak cepat dalam pelaksanaannya.
"Keyakinannya mengenai visi jangka panjang dan ke mana ia ingin mencapai sesuatu, meski orang-orang mengatakan kepadanya bahwa hal itu tidak mungkin, dia memiliki keyakinan, kepercayaan dan keras kepala dengan visi itu,” kata Jassy.
Meskipun mencapai tujuan jangka panjang memerlukan waktu, Dia percaya bahwa kecepatan adalah kuncinya. Bezos menggabungkan antara keteguhan visi dengan ketangkasan dalam pelaksanaannya.
4. Tentukan Jumlah Peserta Rapat Sebanyak 2 Pizza
Aturan 'dua pizza' Bezos terkenal di Amazon. Bezos biasanya membatasi jumlah peserta rapat hanya sebanyak yang bisa diberi makan dengan dua pizza.
Aturan ini membantu meningkatkan produktivitas, kecepatan, dan kolaborasi dalam rapat.
5. Buat Narasi, Bukan PowerPoint
Amazon memiliki budaya yang unik, dimana penggunaan PowerPoint dilarang dalam rapat. Sebagai gantinya, Bezos mengharuskan penggunaan memo naratif setebal enam halaman yang memuat kalimat lengkap, topik, dan kata kerja.
Bezos pernah menjelaskan kepada tim seniornya melalui email pada tahun 2004 alasannya tidak menyukai PowerPoint .
“Presentasi bergaya Powerpoint memberikan izin untuk mengabaikan ide-ide, meratakan segala hal yang relatif penting, dan mengabaikan keterkaitan ide-ide,” tulis Bezos pada email tersebut
Dia mengatakan pertemuannya yang sempurna memerlukan persiapan berhari-hari dan melibatkan dokumen yang jelas dan pertemuan berantakan. Bezos selalu memastikan peserta rapat membaca memo tersebut.
Ini mendorong pemikiran yang mendalam dan diskusi yang bermakna, dan Bezos memastikan bahwa semua peserta rapat membaca memo tersebut sebelum diskusi dimulai.
Bezos menyarankan membuat keputusan dengan 70 persen informasi yang diinginkan untuk menghindari tindakan yang terlalu lambat.
Bezos juga lebih suka membuat keputusan penting di pagi hari sekitar pukul 10.30 setelah tidur untuk mempertimbangkannya.
Reporter Magang: Tasya Ananda.