Lion Air: Sertifikasi IATA jadi nilai tambah di mata konsumen
Sertifikasi tersebut membuat Lion Air Group berada diantara maskapai besar dengan standar keamanan internasional.
Direktur Utama Lion Air Edward Sirait menyebut penerimaan sertifikasi keselamatan dan keamanan Lion Air Grup dari IATA Operational Safety Audit (IOSA) dan IATA Standard Safety Assessment (ISSA) bukan semata-mata keuntungan bisnis perusahaan penerbangan. Dengan adanya sertifikasi tersebut membuat Lion Air Group berada diantara maskapai-maskapai besar dengan standar keamanan internasional.
"Secara bisnis sebenarnya kita ingin dunia penerbangan punya lingkungan sendiri dalam komunitas penerbangan internasional. Bukan keuntungan, tapi ada hal baik lain untuk kami mau ada dalam itu. Ini akan memberikan nilai tambah juga di mata konsumen," ujar dia di Tangerang, Jakarta, Selasa (26/1).
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Siapa saja maskapai di Indonesia yang mengoperasikan Airbus A320? Di Indonesia, maskapai yang mengoperasikan keluarga A320 antara lain Indonesia AirAsia, Citilink, Pelita Air, TransNusa, dan Lion Group (oleh Batik Air dan Super Air Jet)).
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Bagaimana Lion Air Group dapat menjadi maskapai terbesar di Indonesia? Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
Menurut dia, IATA menyerahkan standar pada seluruh maskapai milik Lion Air Grup seperti, Lion Air, Batik Air, Wings Air, Malindo Air, dan Thai Lion Air. Tujuan selanjutnya, perusahaan akan meningkatkan keselamatan dan keamanan pada sertifikat standar keamanan paling tertinggi di dunia yaitu IATA Operasional Safety Audit (IOSA). Namun, hanya Thai Lion Air saja yang baru mendapatkan sertifikasi IOSA.
"Kami tidak berhenti disini untuk mensertifikasi semua perusahaan penerbangan yang memang harus memiliki standar internasional.
Baca juga:
Dapat sertifikat internasional, Grup Lion Air diminta tak puas diri
Lulus audit, Grup Lion Air raih sertifikat keselamatan penerbangan
Perhiasan penumpang hilang, 7 porter Lion Air Kualanamu diperiksa
Bagasi penumpang dicuri, Jonan salahkan operator bandara
Lion Air buka peluang lulusan SMU jadi pilot
Intip simulator pesawat untuk latihan pilot Lion Air
Lion Air klaim pencetak pilot terbanyak di Indonesia
Untuk itu kami butuh waktu untuk mendapatkan IOSA," jelas dia.
Edward menambahkan, sertifikasi IOSA pada maskapai penerbangan sebagai tanda kinerja maskapai mencapai tingkat yang baik setara dengan maskapai besar lain dalam operasional dan perawatan pesawatnya, terutama dalam sisi keselamatan udara.
(mdk/sau)