Lion Air: Taiwan tidak mengizinkan kami untuk melintas di wilayahnya
"Pesawat kami terpaksa harus melakukan return to base (RTB)."
Lion Air menjelaskan bahwa pihaknya tidak mendapat izin melintas wilayah udara Taiwan. Ini menyebabkan pesawat dengan nomer penerbangan JT 2633 yang melayani rute internasional dari Denpasar menuju Harbin (China) harus kembali ke Bandara Internasional Ngurah Rai Bali.
"Pesawat kami terpaksa harus melakukan return to base (RTB), dikarenakan pihak otoritas udara Taiwan tidak mengizinkan kami untuk melintas di wilayahnya," ujar Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait, dalam keterangan tertulis, Selasa (10/2).
Edward menambahkan walaupun pihaknya telah mempunyai izin rute penerbangan tersebut, Pilot In Command (PIC) memutuskan untuk RTB ke Denpasar untuk membuat Flight Plan atau rencana rute penerbangan baru. Rute menuju Kota Harbin diubah melalui Hongkong.
"Pada selasa malam di tanggal yang sama, seluruh penumpang kami sudah diterbangkan kembali menuju China."
Seperti yang diketahui bahwa Lion Air telah melayani penerbangan berjadwal dari Denpasar menuju Changsha dan juga dari Denpasar menuju Wuhan.
Selain melayani penerbangan berjadwal, saat ini Lion Air juga melayani penerbangan charter Internasional ke beberapa kota di China seperti Kota Changsha, Wuhan, Chongqing, Nanchang, Nanning, Hongkong, Urumqi, dan Harbin itu sendiri.
Baca juga:
Setelah melengkapi dokumen, Lion Air tujuan China kembali berangkat
Diduga terbang ilegal, Lion Air tujuan China dipaksa balik ke Bali
Over seat, puluhan calon penumpang Lion Air di Manado terlantar
Ambisi Lion Air Grup kuasai pasar penerbangan Thailand
Bos Lion Air sebut pencurian bagasi terjadi karena faktor upah
Rajin buka rute baru, Malindo target angkut 5 juta penumpang di 2016
Malindo Air: Masyarakat berhemat untuk terbang saat Rupiah melemah
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Bagaimana Lion Air Group dapat menjadi maskapai terbesar di Indonesia? Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa saja jenis kursi terbaik di pesawat Lion Air? Menurut testimoni sebagian besar penumpang, kursi terbaik untuk armada 737 milik Lion Air adalah nomor 17 dan 20. Kursi terbaik untuk armada Airbus 330 adalah yang terdekat dengan pintu keluar.
-
Apa yang menjadi strategi Rusdi Kirana untuk mengembangkan Lion Air Group? Pada tahun 2013, Rusdi Kirana melakukan pesanan senilai USD24 miliar untuk 234 pesawat dari Airbus. "Jadi dalam empat tahun terakhir Rusdi telah berkomitmen untuk menghabiskan USD46 miliar untuk mengembangkan Lion, yang akan mendorongnya menjadi kekuatan utama dalam industri penerbangan global,"