Lion Grup borong 50 Boeing 737 MAX-10 senilai Rp 87,5 triliun
"Pesawat yang akan diserahkan 2019 ini memiliki keunggulan seperti jangkauan tempuh lebih panjang dibanding pesawat sejenis dengan seri-seri sebelumnya," kata Direktur Utama Lion Grup, Edward Sirait.
Lion Grup memesan 50 pesawat Boeing 737 MAX-10 senilai USD 6,24 miliar atau setara Rp 87,5 triliun untuk memperkuat sekaligus memodernisasi armadanya yang selama ini sudah ada. Pihak Lion bahkan sudah menandatangani pengadaan pesawat generasi terbaru Boeing itu di sela penyelenggaraan Paris Air Show.
"Pesawat yang akan diserahkan 2019 ini memiliki keunggulan seperti jangkauan tempuh lebih panjang dibanding pesawat sejenis dengan seri-seri sebelumnya," kata Direktur Utama Lion Grup, Edward Sirait seperti dikutip dari Antara di Paris, Prancis, Selasa (20/6).
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Bagaimana Lion Air Group dapat menjadi maskapai terbesar di Indonesia? Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Apa saja jenis kursi terbaik di pesawat Lion Air? Menurut testimoni sebagian besar penumpang, kursi terbaik untuk armada 737 milik Lion Air adalah nomor 17 dan 20. Kursi terbaik untuk armada Airbus 330 adalah yang terdekat dengan pintu keluar.
Menurutnya, pengadaan pesawat generasi terbaru itu merupakan komitmen perusahaan yang memang memiliki program untuk membuat armada penerbangan menggunakan pesawat generasi terbaru dan usia muda.
Selain untuk memperkuat armada Lion Grup yang sudah ada, keberadaan pesawat tersebut juga akan digunakan untuk mengangkut wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara yang ingin mengunjungi sejumlah objek wisata yang tersebar di seluruh daerah Indonesia.
Sejumlah rute penerbang internasional seperti dari India, China, juga Korea selatan dan negara-negara Asia Selatan akan dilayani menggunakan pesawat tipe MAX-10 ini untuk mengangkut wisatawan langsung ke objek wisata.
"Pengadaan pesawat itu juga untuk mengantisipasi lonjakan pertumbuhan wisatawan dari negara-negara tersebut yang akan datang ke Indonesia dalam jumlah yang besar."
Selain itu, perusahaan juga ingin menyukseskan program pemerintah yang terus berupaya menjaring sebanyak mungkin wisatawan mancanegara datang ke Indonesia, khususnya 10 destinasi unggulan.
Sepuluh destinasi unggulan pariwisata yang dikembangkan pemerintah adalah Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Mandalika, Morotai, Borobudur, Danau Toba, Kepulauan Seribu, Bromo Tengger Semeru, Wakatobi, serta Labuan Bajo.
Pesawat ini, kata Edward, memang dirancang untuk bisa mendarat di sejumlah bandar udara yang memiliki landasan tak terlalu panjang seperti yang ada di sejumlah tujuan wisata di Indonesia.
"Dari sisi efisiensi seperti bisa mengangkut jumlah penumpang lebih banyak serta jarak jelajah yang lebih panjang, maka pesawat baru ini layak dipergunakan untuk langsung ke sejumlah tujuan wisata tanpa harus transit di Cengkareng," katanya.
Lion Grup merencanakan akan membuat rute-rute baru yang langsung dari negara tujuan ke bandara yang menjadi objek wisata 10 unggulan tersebut, sehingga wisatawan bisa nyaman dan menghemat waktu serta bisa menikmati ke objek wisata di daerah lain.
Pihaknya nanti akan melakukan survei kepada wisatawan mancanegara mengenai apakah dalam penerbangan harus transit terlebih dahulu atau langsung. "Kalau mereka ingin langsung maka Boeing MAX-10 ini sudah tepat karena bisa mendarat di landasan yang tak terlalu panjang," katanya.
Senior Vice President, Global Sales and Marketing Boeing Commercial Airplane Ihssane Mounir mengatakan, pembelian pesawat ini merupakan bukti bahwa Boeing masih dipercaya sebagai pesawat untuk mendukung armada Lion.
Pesawat ini, katanya, sangat tepat untuk mendukung transportasi di Indonesia khususnya dalam meningkatkan pariwisata. "Lion telah menjadi pelanggan lama Boeing dan kami akan terus meningkatkan kemampuan agar tetap jadi pilihan," katanya.
Saat ini Lion Grup memiliki 458 pesawat Boeing, sebanyak 244 Airbus, dan ATR 100 pesawat.
Baca juga:
Lebarkan sayap bisnis, Lion Grup akan buka penerbangan Jakarta-India
Batik Air layani penerbangan Jakarta-Kuala Lumpur
Lebaran 2017, Lion Air tambah 30.000 kursi angkut pemudik
Menhub pastikan pilot pembawa anak istri dan Lion Air dapat hukuman
Besok, Lion Air Grup mulai terbang ke Palembang dan Ujung Pandang