Lirik bisnis properti, bos RNI ingin bangun gedung 35 lantai
Lahan yang digunakan adalah milik RNI seluas 6 hektar di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.
Setelah bisnis sektor pangan dan ritel, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) mulai melirik bisnis properti. Rencananya, perusahaan pelat merah ini akan memanfaatkan lahan menganggur seluas 6,5 hektar milik RNI di kawasan Hanggar, Pancoran, Jakarta Selatan.
Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro mengungkapkan rencananya membangun gedung 35 lantai di atas lahan tersebut.
-
Mengapa Rizal Ramli dijuluki "Rajawali Ngepret"? Masyarakat Indonesia pasti mengenal Rizal Ramli sebagai Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya. Namun, banyak juga yang mengenal Rizal Ramli sebagai sosok yang kritis terhadap sesuatu yang dianggapnya tidak berpihak pada kepentingan bangsa dan negara, sehingga dia mendapat julukan baru "Rajawali Ngepret".
-
Siapa Rajif Sutirto? Rajif Sutirto dikenal luas sebagai Ketua Umum Relawan Konco Prabowo. Ia juga tergabung dalam partai milik Prabowo, yaitu Gerindra.
-
Siapa Dewi Rengganis? Legenda Dewi Rengganis penjaga Gunung Argopuro Diceritakan bahwa Dewi Rengganis, putri dari Kerajaan Majapahit, diasingkan ke puncak gunung bersama enam dayangnya.
-
Bagaimana penampilan rumah Ganjar Pranowo? Rumah itu terlihat memiliki halaman yang cukup hijau dan memiliki taman kecil di bagian depan. Menariknya, tak ada pagar tinggi di halaman depan rumahnya. Walaupun taman itu hanya berukuran kecil, namun rumah itu tetap tampak cantik.
-
Kenapa Indonesia rentan terhadap gempa bumi? Indonesia berada dalam batas 3 lempeng tektonik besar, yaitu: lempeng India-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
-
Kapan Taman Purbakala Sriwijaya diresmikan? Menghabiskan waktu pembangunan lebih kurang 4 tahun, TPKS telah diresmi beroperasi pada tahun 1990 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto.
"Lahan di Hanggar ini adalah aset idle yang dimiliki oleh RNI. Luasnya 6,5 hektar lebih. Maunya tahun depan ada gedung dengan 35 lantai," ujar Ismed usai Peresmian Distribution Center Rajawali Mart di Pancoran, Jakarta, Rabu (10/9).
Ismed mengaku belum menetapkan pemanfaatan atau penggunaan gedung tersebut. Dia merasa perlu melihat potensi pasar untuk pembangunan jenis properti.
"Untuk properti ini, macam-macam tergantung tren kebutuhan masyarakat di sini apa, tergantung pasarnya. Itu bisa perkantoran, hotel, apartemen, convention hall, tergantung. Nanti kita lihat hasil dari kajiannya. Tapi belum dikaji," ucap dia.
Meski belum ada rencana pasti, namun untuk pengerjaan proyeknya, Ismed mengaku akan menyerahkan pada BUMN karya dan enggan menggunakan perusahaan kontraktor swasta.
"Tidak mau menggandeng swasta, kan BUMN juga mampu kok. Kita punya Adhi Karya, Waskita Karya, PP, Hutama Karya yang kemampuannya lebih besar dari swasta. Untuk apa ajak swasta? Nanti saya dibilang menguntungkan pihak lain, kalau sama-sama BUMN kan masuk kantong kiri dan kantong kanan," kata dia.
Saat ini, lahan RNI di Pancoran digunakan gudang distribution center dengan luas 500 meter persegi. Nilai investasi dari pusat distribusi produk-produk RNI ini mencapai Rp 1,5 miliar.
(mdk/noe)