Luhut desak Australia selesaikan kasus meledaknya kilang Montara
"Jadi kami menyampaikan, bahwa kami pemerintah Indonesia minta juga pemerintah Australia untuk terlibat menyelesaikan, karena sudah dari tahun 2009 juga."
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan menggelar pertemuan dengan Dubes Australia, Paul Grigson di kantornya, Jakarta. Dalam pertemuan ini, keduanya membahas kelanjutan kasus meledaknya kilang minyak Montara milik PTT Exploration and Production, di Blok Atlas Barat, pada 2009 silam. Ledakan ini menyebabkan pencemaran besar-besaran di Laut Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Luhut meminta kepada pemerintah Australia untuk ikut turun tangan menyelesaikan kasus tersebut. Pasalnya, sudah hampir 7 tahun kasus Montara tak kunjung selesai.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kapan Adipati Lumajang meninggal? Adipati Lumajang, (Putra/Cucu Suropati), meninggal dilereng selatan Gunung Semeru pada tahun 1767.
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
-
Kapan Lukman Hakim meninggal? Lukman Hakim meninggal di Bonn pada 20 Agustus 1966.
-
Bagaimana ciri khas pantun lucu? Tentunya dengan menggunakan pola yang berirama dan penuh humor, patun dapat menghadirkan keceriaan di tengah-tengah kegiatan sehari-hari.
-
Kapan Curug Leuwi Batok ramai pengunjung? Para wisatawan yang menginap di tenda juga menantikan waktu terbaik berenang di sana, yakni pada pagi hari ataupun sore hari.
"Jadi kami menyampaikan, bahwa kami pemerintah Indonesia minta juga pemerintah Australia untuk terlibat menyelesaikan, karena sudah dari tahun 2009 juga. Jadi sudah hampir 7 tahun. Jadi harus ada lah andilnya pemerintah Australia," ujar Luhut di Jakarta, Jumat (2/12).
Selain itu, Luhut juga meminta pemerintah Negeri Kanguru untuk mendorong PTT sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk memberi kompensasi kepada masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT). Alasanya, pencemaran laut yang terjadi membuat nelayan yang tingal di pesisir pantai menjadi kesulitan untuk mencari ikan serta menimbulkan penyakit.
"Kami ingin agar PTT untuk memberikan kompensasi kepada rakyat kita yang terdampak akibat pencemaran oil spill tadi," kata dia.
Perihal kerugian secara materi, Luhut mengakui tidak mengetahui banyak. Namun, dirinya memastikan akan terus agressif untuk menuntaskan kasus tersebut.
"Wah saya gatau angkanya, banyak ya. Sekarang kita ofensif ngurus (kasusnya)," pungkasnya.
Baca juga:
Menko Luhut puji Jokowi Salat Jumat bersama peserta aksi 2 Desember
Bekukan anggota OPEC, Indonesia selamat dari kerugian Rp 27 M/hari
Menko Luhut: Tak ada satupun negara ekonominya baik saat ini
Menko Luhut: Indonesia memang perlu bekukan keanggotaan di OPEC
Menko Luhut klaim pembebasan lahan KEK Mandalika selesai bulan depan