Luhut: Utang Indonesia Masih Sangat Rendah, Program IKN dan Makan Bergizi Gratis Bisa Diselesaikan
Menurut Luhut, pemerintah juga menargetkan pertumbuhan ekonomi bisa dicapai tanpa perlu mengorbankan keberlanjutan fiskal.
Luhut menilai utang pemerintah masih tergolong aman, dengan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) di kisaran 36 persen.
Luhut: Utang Indonesia Masih Sangat Rendah, Program IKN dan Makan Bergizi Gratis Bisa Diselesaikan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menepis tudingan Indonesia sebagai negara pengutang atau suka ngutang.
Luhut menilai utang pemerintah masih tergolong aman, dengan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) di kisaran 36 persen.
- Program Makan Bergizi Gratis Diuji Coba di 80 Titik, Jadi Modal Perluasan Tahun Depan
- Ternyata Bukan Program Makan Bergizi Gratis, Ini Tantangan Berat Bakal Dihadapi Pemerintah Prabowo-Gibran
- Luhut Optimis Proyek IKN dan Program Makan Gratis Tetap Jalan Meski Negara Harus Bayar Utang Rp800 Triliun di 2025
- Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp71 Triliun, Airlangga: Semua Sudah Dihitung
"Ada orang yang bilang utang kita tinggi, rasio kita terhadap GDP masih 36 persen masih sangat rendah dibandingkan banyak negara. Di mana yang salah?" ungkap Luhut dalam acara HUT HIPMI ke-52 di Fairmont Hotel, Jakarta, Senin (10/6).
Menurut Luhut, pemerintah juga menargetkan pertumbuhan ekonomi bisa dicapai tanpa perlu mengorbankan keberlanjutan fiskal. Dia pun percaya defisit APBN ke depan bakal tetap terjaga di kisaran 2,5 persen.
"Ini di kantor saya mereka membuat satu economic model. Sehingga kita bisa lihat 5 tahun ke depan itu kita sebenarnya tidak ada masalah dengan budget deficit 2,5 persen," imbuh Luhut.
Luhut optimistis pemerintah ke depan bakal tetap bisa menuntaskan berbagai proyek-proyek besar seperti Ibu Kota Nusantara (IKN), jalan tol, hingga program Makan Bergizi Gratis yang dibawa Presiden RI 2024-2029 terpilih, Prabowo Subianto.
"Ini kita bisa menyelesaikan di ibu kota, kita bisa menyelesaikan Tol Sumatera, kita juga bisa menyelesaikan proyek-proyek lain, makan bergizi, yang itu akan dilakukan secara bertahap melalui ide presiden terpilih," ungkapnya.
Oleh karenanya, Luhut kembali menekankan bahwa utang negara tidak akan jadi beban untuk ke depan. Pemerintah disebutnya telah menata ekonomi nasional secara jangka panjang, termasuk untuk urusan utang.
"Kita enggak ada masalah, utang kita masih reasonable untuk dibayar. Koordinasi peningkatan defisit dalam batas, realokasi belanja menjadi produktif, dan semua kita lakukan secara bertahap, berkelanjutan, fiskal ini akan terus dijaga," tegasnya.
"Anda lihat angka-angka ini masih tetap bagus. Rasio utang, rasio bunga utang kita, semua ditata dengan baik. Dan ini pengalaman dari pemerintah, Indonesia saya kira belum pernah gagal bayar berpuluh-puluh tahun," pungkas Luhut.