Makan Bergizi Gratis Butuh Biaya Besar, Diyakini Bakal Korbankan Anggaran Program Lain
Diperkirakan, anggaran tiap sektor akan dipotong sebesar 5 persen.
Direktur Riset Bidang Makroekonomi dan Kebijakan Fiskal Moneter Center of Reform on Economics (CORE) Akhmad Akbar Susamto menilai banyak yang berubah-ubah dalam pengaturan skema program makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu bersemangat dengan program makan siang gratis? “Pak Prabowo sangat antusias kalau membahas sumber daya manusia (SDM). Prasyarat utamanya adalah sehat dan itu dimulai dari tumbuh kembang optimal. Itu sebabnya mendorong perbaikan gizi jadi prioritas, utamanya bagi anak sekolah dan santri.
-
Kapan Prabowo menyatakan akan melaksanakan program makan siang dan susu gratis? "Kita harus berani sekarang, turun intervensi. Dan untuk itu, manakala Prabowo-Gibran menerima mandat dari rakyat, tentunya bersama tim kita, saudara-suadara sekalian, kita akan melaksanakan pemberian makan siang dan susu gratis untuk semua anak Indonesia, termasuk yang masih di kandungan ibunya," kata Prabowo.
-
Mengapa Prabowo membagikan seprai gratis? "Alhamdulillah, untuk hasil kemenangan ini dan kemenangan rakyat Indonesia, sebagai rasa syukur saya, untuk hari ini saja saya akan bagikan seprai bed cover mewah ini gratis," terdengar suara Prabowo berkata demikian.
-
Siapa yang mendukung program makan siang gratis Prabowo-Gibran ini? “Program ini juga dianjurkan oleh lembaga internasional sekelas WFP, yang berarti program ini berbasis sains, bukan akal-akalan atau gimik,” kata juru bicara calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka, Emil Elestianto Dardak.
-
Bagaimana cara mendapatkan seprai gratis dari Prabowo? “Yang tadinya harga sejuta kini jadi 30 ribuan saja. Sudah beserta sarung guling dan sarung bantal. Yang sudah follow, like, komen 'aku mau'. Sudah gratis ongkir dan bayar di tempat.”
-
Bagaimana cara program makan siang gratis Prabowo-Gibran bisa menguntungkan UMKM? "Dengan meningkatnya jumlah anak yang menerima makan siang di kantin atau warung di sekitar sekolah, dapat mengalami peningkatan pelanggan yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan UMKM setempat," kata Wakil Komandan Tim Fanta TKN Prabowo-Gibran, Anggawira.
"Saya katakan ini harus mendapatkan perhatian (program makanan bergizi gratis), karena butuh biaya besar. meskipun hingga saat ini berubah-ubah terus idenya dan yang terkahir diputuskan anggaran untuk program makanan bergizi gratis tahun pertama sebesar Rp71 triliun," kata Akhmad dalam Core Midyear Economic Review 2024 "Mitigasi Risiko ekonomi jelang Pemerintahan Baru", Selasa (23/7).
Menurutnya, anggaran yang ditetapkan Pemerintah untuk program makan bergizi gratis dalam RAPBN tahun 2025 terhitung cukup fantastis yakni Rp71 triliun.
"Ini besar meskipun tidak sebesar yang digembar-gemborkan di awal, apalagi di masa kampanye dulu. Tapi tetap saja Rp71 triliun itu besar," ujarnya.
- Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran Habiskan Anggaran Rp800 M Per Hari
- Program Makan Bergizi Gratis Diklaim Bisa Serap 1,5 Juta Tenaga Kerja, Begini Hitungannya
- Demi Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran, Anggaran Bapanas dan Kementerian Pertanian di 2025 Dipangkas
- Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp71 Triliun, Airlangga: Semua Sudah Dihitung
Ia menduga, dengan alokasi sebesar Rp71 triliun tersebut ada anggaran sektor lain yang dipotong untuk menjalankan program makan bergizi gratis. Menurutnya, tanpa melakukan pemotongan anggaran lain maka program tersebut tidak bisa dijalankan.
"Ketika Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp71 triliun artinya ada pos lain yang dikurangi, karena kalau enggak, enggak bisa membiayai program makanan bergizi gratis," ujarnya.
Pihaknya mengasumsikan anggaran tiap sektor akan dipotong sebesar 5 persen, maka Pemerintah bisa mendapatkan Rp76,92 triliun. Angka tersebut sudah mencukupi untuk penerapan program makan bergizi gratis di tahun pertama.
"Nah, seperti apa implikasi dari pengumpulan dana Rp71 triliun ini. Dalam APBN ini tidak ada semacem tanda ini uang dari mana digunakan untuk apa, tetapi kita bisa bikin ilustrasi sederhana," ujarnya.
Ia pun mengilustrasikan, bisa saja anggaran sebesar Rp71 triliun ini berasal dari subsidi energi dengan pemotongan sebesar Rp9,45 triliun, kemudian pemotongan anggaran perlindungan sosial Rp24,84 triliun. Kemudian, pemotongan anggaran kesehatan Rp9,37 triliun, lalu pemotongan anggaran pendidikan sebesar Rp33,25 triliun.
"Ditotal-total dapatnya kurang lebi Rp71 triliun tadi. Rp71 triliun itu besar, misalkan kita bandingin dengan beberapa belanja yang lain untuk pendidikan, perlindungan sosial, subsidi energi, belanja energi," pungkasnya.