Mana Lebih Hemat Motor Listrik atau Bensin, Begini Hitung-Hitungannya
Kementerian ESDM melakukan uji coba untuk membandingkan efisiensi motor berbahan bakar minyak atau listrik.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih terus mendorong program konversi motor bensin ke listrik. Program ini merupakan upaya pemerintah untuk mengurangi emisi.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, mengungkapkan manfaat ekonomis penggunaan motor listrik dibandingkan motor konvensional dengan bahan bakar BBM. Dia menyebut, penggunaan motor listrik dapat menekan biaya bensin.
- Pertimbangkan sebelum Beli, Ini Kelebihan dan Kekurangan EVITS Motor Listrik Buatan ITS
- Kementerian ESDM Bongkar Biang Kerok Konversi Motor Listrik Baru 181 Unit di Tahun 2023, Jauh dari Target 50.000 Unit
- Canggih! Mahasiswa UGM Ciptakan Motor Listrik Hemat Energi, Begini Penampakannya
- Aturan Diubah, Badan Usaha Bisa Nikmati Subsidi Konversi Motor Listrik Rp10 Juta dari Pemerintah
Berdasarkan penelitian internal ESDM, penggunaan motor konvensional dengan jarak sekitar 35 kilometer menghabiskan 1 liter bensin jenis Pertamax. Adapun, harga Pertamax atau BBM sejenisnya berkisar Rp13.700 per liter.
"Kalau pakai Pertamax harganya Rp13.700 kira-kira seperti itu angka keekonomian," kata Dadan dalam acara EV Conversion Forum 2024 di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (22/8).
Sementara konsumsi energi motor listrik untuk jarak tempuh yang sampah memerlukan daya 1 kWh. Adapun, biaya untuk 1 kWh daya membutuhkan biaya sekitar Rp2.000-an di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
"Di sini ada bayar tarif mana, tarif mana, tapi saya misalkan 1 kWh itu berapa kalau di SPKLU angkanya di sekitar Rp2000 an itu biaya versus dengan Rp 13.700 (Pertamax)," beber dia.
Keunggulan lain motor listrik
Setali tiga uang, dari sisi lingkungan motor listrik juga memiliki keunggulan dibandingkan motor konvensional. Dadan mencatat, untuk setiap konsumsi 1 liter bensin menghasilkan 2,5 kilogram emisi CO2.
"Sekarang 1 kWh dari sisi emisinya, kira-kira 1 KWH itu emisi untuk jawa ini 1 kilo, jadi 1 kilogram CO2, kalau kita pakai motor listrik," imbuh dia.
Untuk itu, Dadan mendorong pemanfaatan program konversi motor bensin ke listrik oleh pelaku usaha. Mengingat adanya sederet keunggulan bagi masyarakat dari sisi ekonomi maupun lingkungan.
"Kami terus memperluas program ini dengan melibatkan ibu bapak dari badan usaha sebagai program CSR, dan juga menurut saya tidak selalu program CSR, tapi program yang ada di perusahaan tersebut. Misalkan di pertambangan misalkan motor-motor yang ada di situ isi dikonversi secara internal," pungkasnya.
- Potret Mahalini Pulang Kampung ke Bali, Cantik Banget saat Buat Kue di Dapur & Ternyata Disusul Adik-adik Rizky Febian
- Momen IShowspeed Diberi Batik Dibilang Khas Malaysia, Langsung Cari Tahu Ternyata Asal Indonesia
- Potret Kamar Bunda Corla di Rumah Ivan Gunawan, Ayu Ting Ting 'Kok Bau?'
- Ibunda Beberkan Bullying Dialami dr Aulia Berujung Kematian: Dibentak Saat Sakit Hingga Tugas Nyaris 24 Jam
- Disebabkan Karena Faktor Genetik atau Lingkungan, Ketahui Penyebab Terjadinya Buta Warna pada Seseorang
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024