Masih berusia muda, mantan PSK Dolly sulit diajak berwirausaha
Harga mantan PSK Dolly dikabarkan naik setelah penutupan lokalisasi.
Dalu Nuzlul Kiram kini sedang menjalankan bisnis dengan memberdayakan mantan PSK di Gang Dolly. Ide ini muncul karena rasa prihatin melihat nasib PSK dan warga sekitar setelah penutupan lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara tersebut pada 18 Juni 2014 silam.
Dalu sapaan akrabnya juga telah membentuk perusahaan sendiri bersama 80 orang timnya yaitu Melukis Harapan. Sebagai CEO perusahaan wirausaha sosial tersebut, Dalu berharap mantan PSK Gang Dolly mau merubah nasib dengan mencari uang yang halal.
-
Kenapa Dolly membantu Sherin? “Makanya saya ke mana-mana banting tulang kerja tuh inget almarhum dulu waktu hidup baik banget sama keluarga kita, sama saya baik, kalau saya butuh dibantu dan sekarang gantian gimana saya bisa bantu (keluarga) almarhum,” ungkapnya.
-
Kenapa Tari Beruji Doll diiringi Gendang Doll? Perbedaan ini bukan hanya dari segi fisik saja, namun kualitas suara yang dihasilkan dari setiap pukulan ini jauh berbeda antara Doll dengan alat musik pukul lainnya.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kenapa Doa Sapu Jagat penting? Bukan hanya menambah pahala, doa sapu jagat juga akan meningkatkan keimanan dan dekat dengan Allah SWT.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Kenapa WA Grup seringkali dianggap mengganggu? Namun, WA Group akan menjadi suatu hal yang menyebalkan, jika terlalu banyak tergabung di dalamnya. Bagi sebagian orang, WA group akan menjadi suatu hal yang mengganggu, apalagi jika diundang tanpa izin atau bahkan dimasukkan ke dalam grup yang tidak begitu penting.
Melalui usahanya ini, Dalu akan melakukan pembinaan usaha kecil menengah (UKM) kepada warga dan mantan pekerja seks komersial (PSK) Dolly. Berbagai bidang usaha dikembangkan mulai dari fesyen hingga kuliner.
Namun demikian, dalam satu tahun terakhir baru lima mantan PSK yang 'terjaring' dan mau ikut dalam pembinaannya. Masih minimnya jumlah PSK tidak membuat Dalu patah semangat. "Energi kami diarahkan kepada yang mau," kata Dalu di Jakarta, kemarin.
Menurut Dalu, para PSK yang tidak mau berwirausaha rata rata masih berusia muda. Dalu menduga mereka masih ingin meneruskan bisnis esek esek demi uang berlimpah dan gengsi kehidupan.
Tidak dipungkiri, pasca penutupan kawasan lokalisasi Dolly, harga para pemuas syahwat hidung belang tersebut dikabarkan naik. Sebab, transaksi esek-esek tidak lagi bisa sembarangan. Mereka kini kabarnya hanya bisa disewa di hotel, sehingga nilai tawarnya menjadi lebih tinggi. "Kalau PSK muda lebih menikmati kehidupannya, apalagi pendapatannya jadi lebih tinggi pasca penutupan," ungkapnya.
Usai penutupan, geliat bisnis di Gang Dolly memang menurun drastis. Menurut Dalu, pada zaman kejayaannya, perputaran uang di sana bisa mencapai Rp 1,2 miliar per malam di lokalisasi ini.
Angka itu tentu disumbangkan paling banyak dari transaksi esek-esek. Di samping itu juga, para warga yang memiliki warung dan bekerja sebagai juru parkir tentunya juga menambah jumlah perputaran uang tersebut.
Baca juga:
Kinclongnya bisnis salon akik 3 bersaudara, beromzet jutaan rupiah
Kisah Dalu 'sulap' pelacur Dolly jadi perajin batik
Geliat bisnis Gang Dolly usai tak jadi lokalisasi
Raup untung dari bisnis berdayakan mantan PSK di Gang Dolly
Untung telak bisnis es krim salak
Menteri Puspayoga janji sertifikat hak cipta selesai 1 jam