Masih Impor, Indonesia Harus Antisipasi Sektor Energi saat Resesi
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan berdasarkan tren belakangan ini, sisi pangan Indonesia masih berada di posisi cukup aman di tengah ancaman resesi ekonomi. Karena banyak produksi pangan yang diambil dari produksi dalam negeri.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan berdasarkan tren belakangan ini, sisi pangan Indonesia masih berada di posisi cukup aman di tengah ancaman resesi ekonomi. Karena banyak produksi pangan yang diambil dari produksi dalam negeri.
"Beda dengan negara lain yang ketergantungannya sangat tinggi dengan negara lain. Jadi kalau khusus pangan sebetulnya kita cukup. Dilihat dari tren sekarang selama 2022 tidak ada kasus mengenai pangan. Artinya produksi kita untuk memenuhi konsumsi itu bagus. Jadi untuk pangan kita terkendali," kata dia saat ditemui di hotel The Westin Jakarta, Senin (10/10).
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Kapan minyak bumi terbentuk? Minyak bumi sendiri terdiri dari berbagai macam campuran hidrokarbon yang sebagian besar adalah kelompok alkana. Minyak bumi sendiri terdiri dari berbagai macam campuran hidrokarbon yang sebagian besar adalah kelompok alkana. Nantinya minyak bumi atau minyak mentah ini akan diproses untuk menghasilkan berbagai macam bahan bakar untuk kebutuhan sehari-hari seperti minyak tanah, bensin. Selain itu, dapat digunakan sebagai reagen kimia dalam pembuatan obat-obatan. Proses pengolahan minyak sendiri membutuhkan banyak tahapan agar dapat siap digunakan.Untuk mengetahui secara rinci, berikut merdeka.com telah rangkum proses pengolahan minyak bumi dan minyak mentah sampai dapat dimanfaatkan, yang dilansir dari ilmugeografi.com.
-
Kenapa minyak bumi penting dalam ekonomi global? Tidak hanya dimanfaatkan sebagai bahan bakar saja, tetapi minyak bumi juga bisa dimanfaatkan untuk bahan pembuatan aspal, pelumas, kerosin, dan nafta. Maka dari itu, minyak bumi penting dalam ekonomi global. Minyak memiliki peranan yang cukup besar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dari sisi penerimaan negara khususnya untuk penerimaan negara bukan pajak, minyak bumi menyumbang penerimaan terbesar bagi pembangunan. Namun dari sisi belanja, minyak bumi merupakan komoditas yang disubsidi negara dalam jumlah yang paling besar.
-
Mengapa Pertamina menyesuaikan harga BBM? Pertamina menyesuaikan harga BBM untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
-
Bagaimana Pertamina memastikan harga BBM tetap kompetitif? “Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,” ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso. Fadjar menambahkan di tengah fluktuasi harga minyak dunia, Pertamina terus berupaya menjaga kinerja rantai pasoknya, termasuk fleksibilitas memperoleh minyak mentah (crude oil) sehingga harga produk BBM bisa tetap kompetitif.
-
Di mana minyak bumi terbentuk? Ketika ganggang dan plankton ini mati puluhan hingga ratusan juta tahun yang lalu, mereka tenggelam ke dasar laut.
Meski dari sisi pangan masih aman, namun Indonesia tetap terancam dari sisi energi karena Indonesia masih impor. Sedangkan, perang di Ukraina menyebabkan negara penghasil minyak mengetatkan produksinya.
Jika harga komoditas energi makin mahal, maka subsidi yang diberikan pemerintah untuk menekan harga jual energi di dalam negeri tetap terjangkau masyarakat, akan semakin besar. Akibatnya, beban fiskal yang ditanggung pemerintah akan lebih besar dan akan berpengaruh pada perekonomian RI.
"Itu yang harus kita hati-hati. Jadi persoalan energi. Kalah pangan cukup kecuali beberapa komoditas yang ancaman kita itu impor tinggi misal gandum, kedelai, itu berpengruh kalau supply terganggu," paparnya.
BPS mencatat inflasi September sebesar 1,17 persen, sementara secara tahunan (yoy) sebesar 5,95 persen atau tertinggi sejak 2014. Margo mengatakan tingginya inflasi masih akan terjadi beberapa bulan kedepan imbas kenaikan harga BBM Subsidi.
Dia juga mengatakan jika inflasi terus menujukkan angka yang tinggi, maka akan berpengaruh pada daya beli masyarakat. Dengan begitu, akan mengganggu tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Kalau inflasi terus tinggi itu akan ganggu daya beli masyarakat. Kalau daya beli masyarakat terganggu otomatis konsumsinatau permintaan barang dan jasa itu juga akan berkurang. Kalau permintaan barang dan jasa berkurang karena harga-harga naik dan menganggu pertumbuhan ekonomi kita," kata Margo menerangkan.
"Jadi yang dikhawatirkan begitu. Inflasi tinggi. Sementara pendapatan masyarakat tidak naikan setajam kenaikan inflasi. Pasti daya beli terganggu. Nah kalau daya beli terganggu otomatis permintaan barang jasa akan berkurang nah kalau berkurang permintaannya pasti pertumbuhan ekonomi akan melambat. Ini di takutkan banyak negara," imbuhnya.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Resesi Global Bisa Bikin Kunjungan Turis Asing ke RI Turun
Perlambatan Ekonomi Global Diprediksi Tak Terlalu Dalam Meski Ada Resesi
Bukan Inflasi, Ini Tantangan Terbesar Ekonomi Dunia
Nilai Tukar Mata Uang Asia Diprediksi Terus Anjlok, Krismon 1998 Bakal Terulang?
Puan Soal Resesi 2023: Tak Ada Negara yang Mampu Hadapi Sendirian
Tak Hanya Resesi, Dunia Dihadapkan dengan Ancaman Perang Nuklir