Masyarakat Mengenyam Pendidikan Tinggi Meningkat, Sri Mulyani: Indikator Positif Indonesia Bakal Jadi Negara Maju
Dalam lima tahun masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, telah membangun sebanyak 3.743 sekolah baru.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan angka partisipasi kasar Perguruan Tinggi di Indonesia, naik di angka 31,45 persen pada tahun 2023. Tren ini dianggap sebagai indikator positif menuju Indonesia menjadi negara maju.
"Angka partisipasi kasar Perguruan Tinggi naik, ini termasuk salah satu indikator mau menjadi negara maju ya jumlah orang yg bisa masuk perguruan tinggi," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers RAPBN 2025, Jakarta, Jumat (16/8).
- Mendikdasmen Ingin Bikin Sekolah Khusus Anak Korban Kekerasan, Ini Kata Gibran
- Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Tahan Banting di Bawah Kepemimpinan Presiden Jokowi
- Ternyata Ini yang Bikin Pertumbuhan Indonesia Masih Bergerak Positif Meski Ekonomi Global Lesu
- Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024
Selama periode 2015-2023, pemerintah telah mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar Rp4006,1 triliun. Investasi ini tercermin dari peningkatan jumlah sekolah, yang dari 24.954 pada tahun 2014 menjadi 28.697 pada tahun 2023. Artinya, dalam lima tahun masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, telah membangun sebanyak 3.743 sekolah baru.
Bendahara Negara itu menambahkan dengan peningkatan jumlah sekolah yang signifikan, perhatian berikutnya akan beralih pada peningkatan kualitas pendidikan. Dia menuturkan ini akan menjadi fokus di era pemerintahan mendatang di bawah kepemimpinan Presiden terpilih, Prabowo Subianto 2024-2029.
Peningkatan angka partisipasi kasar Perguruan Tinggi dan ekspansi infrastruktur pendidikan menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperbaiki akses pendidikan tinggi di Indonesia.
"Anggaran pendidikan selama 2015-2023 mencapai Rp4006,1 triliun, dan sudah meningkatkan dari jumlah sekolah dan ini nanti di era Prabowo (Presiden terpilih 2024-2029) akan di dress isu mengenai kualitas sekolahnya," jelas dia.