Mau Rempah Indonesia Kembali Berjaya di Dunia, 500 Juta Benih Unggul Ditebar
Program BUN 500 merupakan program penyediaan benih unggul bermutu komoditas perkebunan sebanyak 500 juta benih dalam kurun waktu 2019-2024. Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengatakan program ini dilakukan demi mengembalikan kejayaan komoditas rempah.
Kementerian Pertanian (Kementan) tengah memacu pertumbuhan produksi komoditas perkebunan. Melalui Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementan meluncurkan program BUN 500 di Desa Sido Mulyo, Kecamatan Buah Batu, Palangkaraya.
Program BUN 500 merupakan program penyediaan benih unggul bermutu komoditas perkebunan sebanyak 500 juta benih dalam kurun waktu 2019-2024. Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengatakan program ini dilakukan demi mengembalikan kejayaan komoditas rempah.
-
Kapan Amran Sulaiman dilantik menjadi Menteri Pertanian? Pelantikan dilakukan di Istana Negara Jakarta, pada Rabu (25/10) pukul 09.00 WIB.
-
Kenapa Amran Sulaiman kembali dipercaya menjadi Menteri Pertanian? Amran menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang terjerat kasus korupsi di Kementan.
-
Bagaimana Amran Sulaiman bisa mendapatkan kepercayaan Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri Pertanian? Pengalaman hidup itu menjadi amat Bermakna ketika dia dilantik sebagai Menteri Pertanian oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2014.
-
Siapa saja yang mendukung Amran Sulaiman menjadi Menteri Pertanian? Andi Amran Sulaiman juga kerap dikaitkan dengan kemenangan Jokowi dalam pemilihan presiden tahun 2014. Hal itu tak lepas dari keputusannya untuk terlibat secara penuh sebagai koordinator relawan Sahabat Rakyat KTI. Yang kemudian disebut-sebut sebagai ujung tombak pemenangan Jokowi-JK di Kawasan Timur Indonesia.
-
Apa yang Pak Menteri Amran sumbangkan untuk yatim piatu? Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman berkomitmen akan memberikan gaji dan tunjangannya ke yatim piatu.
-
Bagaimana Amran Sulaiman membangun kariernya di dunia pertanian? Amran mendapatkan gelar magister dari universitas yang sama pada tahun 2003 dan 2012, dengan semua gelarnya terkait dengan subjek ilmu pertanian.Ia kemudian menyelesaikan pendidikan tinggi program Doktor Ilmu Pertanian di Universitas Hasanuddin pada tahun 2012.
"Kita ingin agar kejayaan komoditas rempah yang mana ratusan tahun lalu, Indonesia pernah menjadi negara penghasil rempah terbesar dunia. Selain itu, kita juga akan mensejahterakan petani," ungkapnya di Palangkaraya, Kamis (18/7).
Benih unggul yang didistribusikan ke Desa Sido Mulyo berjumlah sekitar 1 juta bibit. Komoditas unggulan yang diluncurkan ialah kopi, kakao, karet dan kelapa.
Sementara, untuk menekan biaya pengiriman, maka logistik penyedia benih unggul akan dibangun di sentra perkebunan. Untuk melaksanakan hal tersebut, Kementan sudah berkoordinasi dengan Gubernur Kalimantan Tengah.
"Kita sudah koordinasi, nantinya program ini diimplementasikan sesuai dengan keunggulan komparatif dan topografi wilayah," tutupnya.
Amran berharap program strategis bidang perkebunan ini juga diikuti dengan hilirisasi (pengembangan industri olahan) agar nilai tambahnya bisa dirasakan oleh petani, begitu juga dengan pengembangan korporasi petani dimana petani terlibat dan memiliki saham atas industri pertanian yang digelutinya.
Melalui BUN500 selama lima tahun, hingga tanaman berproduksi, Kementan menargetkan nilai produksi Rp274,9 triliun. Bahkan hingga produk olahan, nilai produksi BUN500 berpotensi mencapai lebih dari Rp1.180 triliun.
Dengan industri pengolahan, penyerapan tenaga kerja diproyeksikan lebih dari 9,5 juta orang atau meningkat 40 persen dari total tenaga kerja perkebunan saat ini.
Direktur Jenderal Perkebunan Kasdi Subagyono menyatakan bahwa program BUN500 ini menargetkan peningkatan produktivitas hingga 3 kali lipat dengan menyediakan benih bermutu, berkualitas, dan bersertifikat. Untuk menyediakan benih tersebut, Kementan menyiapkan minimal 50 sumber benih untuk pengembangan kebun sumber benih.
Kapasitas 50 sumber benih tersebut mencapai 200 juta batang, sehingga harus menggandeng produsen dan perangkat benih berstandar ISO 9001;2015 sebagai mira strategis untuk menyediakan 300 juta batang lainnya.
"Dengan demikian, keuntungannya adalah benih yang dihasilkan bisa dikontrol secara kualitas. Kebun sumber benih juga tidak perlu khawatir mengenai pasar, karena akan dibagikan gratis oleh pemerintah baik untuk replanting, rehabilitasi, maupun ekspansi," jelas Kasdi.
Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran yang hadir dalam peluncuran tersebut menyatakan apresiasi kepada Menteri Amran atas perhatiannya kepada Kalimantan Tengah. Ia pun menyambut program baik tersebut dan berkomitmen menyediakan lahan untuk beberap komoditas unggulan.
"Kalteng merupakan Provinsi terluas setelah Papua, sehingga sangat potensial untuk pengembangan pertanian. Di bagian timur Kalteng misalnya, sangat cocok untuk dikembangkan kakao dan kopi," ujar Sugianto.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Mengunjungi Urban Farming di Balai Kota DKI Jakarta
DPR Khawatir Penggunaan Dana Perkebunan untuk Subsidi Biodiesel Akan Bermasalah
Apkasindo Ajak Petani Kelapa Sawit Melek Teknologi
55 Persen Dana Pungutan Ekspor Sawit Didorong untuk Petani
Petani Sawit Belum Terciprat Manfaat Dana Pungutan Ekspor CPO
Pemerintah Pastikan HGU Berkekuatan Hukum, Tidak Bisa Diwariskan
Cokelat Buatan Koperasi Blitar Bakal Mejeng di Tous les Jours dan Cafe CGV Cinema