Megaproyek pembangkit listrik 35.000 MW butuh Rp 1.127 triliun
Komposisi sumber energi di proyek pembangkit listrik 35.000 MW sebagian besar diarahkan ke energi baru terbarukan.
Butuh ribuan triliun untuk merealisasikan megaproyek pembangkit listrik 35.000 mega watt (MW) andalan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla. Kementerian ESDM sudah menetapkan 109 proyek yang masuk dalam program pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW.
Dari 109 proyek pembangkit berdaya total 36.585 MW, 74 proyek berkapasitas 25.904 MW di antaranya akan dikerjakan dengan skema pengembang listrik swasta (independent power producer/IPP) dan 35 proyek lainnya berdaya 10.681 MW dikerjakan PLN. Proyek ini rata-rata ditargetkan rampung pada 2019.
-
Apa yang dimaksud dengan energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Bagaimana PLN dan ACWA Power akan membangun proyek ini? Kesepakatan ketiga perusahaan ini akan berlangsung pada business matching di flagship event KTT ASEAN ke-43 yaitu ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang berlangsung pada 5 - 6 September 2023. Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
-
Mengapa PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia berkolaborasi membangun proyek ini? Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Di mana energi listrik disimpan? Accu = yaitu alat yang menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia.
-
Apa yang akan dihasilkan dari proyek kolaborasi PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia? Proyek ini akan menghasilkan hidrogen yang berfungsi sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
"Seluruhnya untuk 35.000 MW plus 7.000 MW ini akan memerlukan investasi Rp 1.100 triliun dalam lima tahun ke depan," kata Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Sudirman Said usai menghadiri diskusi bertajuk 'Pembangunan Pembangkit 35.000 mega watt: Menguak Mimpi Menjadi Realita' di Aula Barat ITB, Senin (3/8).
Dari 109 proyek yang direncanakan tersebut, total kebutuhan investasi menembus Rp 1.127 triliun. Terdiri dari Rp 512 triliun untuk proyek yang dikerjakan PLN dan Rp 615 triliun yang dikerjakan swasta.
Pendanaan PLN diperuntukkan bagi proyek pembangkitan Rp 199 triliun dan transmisi serta gardu induk Rp 313 triliun. Sementara, kebutuhan pendanaan IPP Rp 615 triliun seluruhnya untuk pembangkitan.
Menteri Sudirman Said menuturkan, komposisi dari sumber energi di proyek pembangkit listrik 35.000 MW sebagian besar diarahkan ke energi baru terbarukan. Porsi besar diberikan untuk batu bara. "Batu bara ini mencapai energinya 50 persen, sisanya 25 persen gas, 25 persen energi baru terbarukan seperti angin, matahari, air, bio dan geothermal," jelasnya.
Mantan Dirut PT Pindad ini optimis, megaproyek pembangkit listrik 35.000 MW bisa terus berjalan sampai target yang ditetapkan 2019.
"Saya kira tetap optimis bahwa program ini akan berjalan. Tentu namanya project besar selalu ada tantangan. Tapi yang penting adalah kita waspada terus tantangan di depan mata dan terus mencari solusi," ucapnya.
Baca juga:
JK: Megaproyek kelistrikan, tak boleh satupun dari luar negeri
Megaproyek transmisi listrik, PLN diminta libatkan pengusaha lokal
Menteri Sudirman klaim megaproyek 35.000 MW mendapat dukungan global
Garap 10.000 MW, PLN minta uang pemerintah dan utang luar negeri
Bangun transmisi listrik 46 ribu km, PLN butuh Rp 200 triliun