Melemah 35 poin, rupiah dibuka Rp 13.897 per USD
Mengutip Bloomberg nilai tukar sepanjang hari diprediksi bergerak direntang Rp 13.876 per USD hingga Rp 13.898 per USD.
Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa pagi (12/1) dibuka Rp 13.897 per USD. Melemah 35 poin dibandingkan perdagangan hari sebelumnya Rp 13.862 per USD.
Mengutip Bloomberg nilai tukar sepanjang hari diprediksi bergerak direntang Rp 13.876 per USD hingga Rp 13.898 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan harga minyak yang kembali memasuki level psikologis di area USD32.57/barel kembali membayangi para pelaku pasar forex. Tetapi, rebound nya Yuan setelah dilakukannya intervensi oleh PBoC setelah beberapa hari mengalami penurunan menjadikan pelaku pasar optimis sehingga menyebabkan mata uang US Dollar kembali mengalami pelemahan terhadap Yuan dimana kembali berada di area 6,57 dari sebelumnya 6,6.
Meski demikian, investor masih dibayangi oleh data ekonomi Tiongkok yang kian memburuk atau di bawah ekspektasi konsensus. Seperti Inflasi Tiongkok yang hanya 1.6 persen di tahun 2015 atau hanya 50 persen dari target pemerintah yakni 3 persen membuat para investor dilanda kekhawatiran karena sebelumnya data manufaktur Tiongkok juga dibawah ekspektasi.
Meski di pasar spot antar valas, laju Rupiah tercatat menguat seiring membaiknya laju Yuan dan terapresiasinya beberapa mata uang GBP, NZD, CAD, dan beberapa mata uang lainnya namun, dikhawatir akan ada peluang volatilitas yang terjadi terhadap Rupiah dalam jangka pendek.
"Jelang rilisnya data-data ekonomi Indonesia diperkirakan laju rupiah akan berada di Support 14.050 dan Resisten 13.850, namun berpeluang kembali menguat sehingga menembus support. Tetap perhatikan sentimen yang ada," ujarnya dalam riset harian.