Membaik, Rp1 Triliun Investasi di 2020 Mampu Serap 1.438 Tenaga Kerja
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani mengatakan, peningkatan tren investasi mulai memberikan dampak pada penyerapan kualitas tenaga kerja. Korelasi antara investasi dan penyerapan tenaga kerja mulai membaik sejak kuartal I tahun lalu.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani mengatakan, peningkatan tren investasi mulai memberikan dampak pada penyerapan kualitas tenaga kerja. Korelasi antara investasi dan penyerapan tenaga kerja mulai membaik sejak kuartal I tahun lalu.
Pihaknya mencatat adanya investasi Rp210,7 triliun mampu menyerap 303.000 tenaga kerja. Ini menunjukkan per Rp1 triliun investasi mampu menyerap tenaga kerja mencapai 1.438 orang.
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Mengapa Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi? Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi masa depan seperti transisi energi dan juga ekonomi digital.
-
Kapan orang kaya berinvestasi? Orang kaya berinvestasi untuk jangka panjang dan tidak panik saat pasar bergejolak.
-
Apa fokus investasi Telkom di AIPF? Telkom menampilkan fokus investasinya di tiga area utama, yakni konektivitas, platform, dan layanan digital.
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Siapa yang bertemu dengan Airlangga Hartarto saat membahas investasi di Indonesia? Delegasi kongres Amerika Serikat yang terdiri Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta di Jakarta, Senin (28/8).
Pada kuartal II 2020, terdapat Rp191,9 triliun dengan total penyerapan tenaga kerja 263.000 orang sehingga investasi per Rp1 triliun menyerap tenaga kerja sebanyak 1.371 orang.
"Kita punya rasa optimisme terkait 2021 karena tren dari investasi yang masuk itu sudah mulai menunjukkan korelasi dengan kualitas penyerapan tenaga kerjanya," kata Ketua Umum Apindo, Haryadi Sukamdani, seperti dikutip dari Antara dalam webinar Indonesia Macroeconomic Update 2021 di Jakarta, Kamis (8/4).
Hariyadi menceritakan, kemampuan investasi dalam menyerap tenaga kerja sempat terus mengalami penurunan. Pada 2013 investasi sebesar Rp398,3 triliun mampu menyerap 1,82 juta tenaga yang berarti investasi per Rp1 triliun mampu menyerap 4.594 tenaga kerja.
Namun pada 2014, investasi Rp463 triliun hanya mampu menyerap tenaga kerja 1,43 juta orang sehingga per Rp1 triliun investasi hanya dapat menyerap 3.090 orang.
Kemudian pada 2019 investasi sebesar Rp809,6 triliun hanya mampu menyerap 1,33 juta tenaga kerja sehingga per Rp1 triliun investasi hanya dapat menyerap 1.277 orang.
"Jadi yang tadi menyusut ini kelihatannya pada 2020 sudah rebound," ujar Haryadi.
Investasi Disarankan Fokus ke Padat Karya
Menurutnya, efektivitas investasi terhadap penyerapan tenaga kerja akan lebih maksimal jika investasi difokuskan pada bidang padat karya.
Tak hanya itu, dia mengatakan tidak semua sektor harus dilakukan otomatisasi dengan teknologi tinggi seperti kelautan, perikanan, pertanian, dan produsen barang-barang rumah tangga yang masih bisa menggunakan tenaga kerja manusia.
"Misalnya produksi bulu mata extension itu masih ada potensi yang bisa diarahkan ke sana (menggunakan tenaga kerja)," ujarnya.
Dia melanjutkan masih banyak juga sektor-sektor yang bisa lebih dioptimalkan seperti produksi susu, kedelai, peternakan, dan perkebunan.
"Susu 80 persen masih impor, kedelai 90 persen masih impor, jagung, bidang peternakan dan perkebunan masih bisa digerakkan. Programnya harus targeted," tutupnya.
(mdk/bim)