Menaker Hanif: Pengangguran Bukan Disebabkan Minimnya Lapangan Kerja
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menegaskan bahwa persoalan pengangguran di Indonesia bukan disebabkan minimnya ketersediaan lapangan kerja, melainkan dipicu oleh ketimpangan 'skill' atau keterampilan calon tenaga kerja.
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menegaskan bahwa persoalan pengangguran di Indonesia bukan disebabkan minimnya ketersediaan lapangan kerja, melainkan dipicu oleh ketimpangan 'skill' atau keterampilan calon tenaga kerja.
"Problem riilnya adalah ketimpangan skill, bukan lapangan kerja," kata Menteri Hanif seusai membuka "The 6th ASEAN Oshnet Conference" di Yogyakarta, Kamis (28/3).
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
-
Kenapa Wa Kepoh begitu digemari pendengar? Kehadirannya selalu ditunggu para pendengar, karena gaya mendongeng yang disampaikan unik. Wa Kepoh bahkan bisa menirukan banyak suara tokoh dan membuat suasana cerita jadi hidup meski hanya mengandalkan audio.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kapan Ganjar-Mahfud berangkat ke MK? Pasangan nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menghadiri sidang putusan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) pada hari ini, Senin, (22/4).
Menurut Hanif, penciptaan lapangan kerja di era Presiden Joko Widodo saat ini justru telah melampaui target yang ditetapkan mencapai 10 juta lapangan kerja selama lima tahun pemerintahan.
"Selama 4,5 tahun (pemerintahan) Pak Jokowi itu sudah mencapai 10 juta 540 ribu lapangan kerja dan mayoritas adalah sektor formal. Artinya janji Pak Jokowi menciptakan lapangan kerja 10 juta sudah tercapai dalam waktu 4 tahun, satu tahun lebih cepat," kata Hanif seperti ditulis Antara.
Dengan demikian, dia menegaskan bahwa persoalan pengangguran di Indonesia bukan disebabkan oleh faktor minimnya ketersediaan lapangan kerja.
Hanif menjelaskan saat ini jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 131 juta orang, di mana 58 persen di antaranya adalah lulusan SD dan SMP. Selain dominasi lulusan SD dan SMP, problem miss match atau lapangan kerja yang tak sesuai dengan latar belakang pendidikan mencapai 50 persen.
"Kalau ada 10 orang (angkatan kerja), 6 orang merupakan lulusan SD-SMP dan 2 orang yang 'miss match'. Artinya hanya 2 orang yang memang punya pendidikan baik dan skill yang baik sesuai kebutuhan pasar kerja," kata dia.
Menurut Hanif, Kartu Pra Kerja yang digagas Presiden Joko Widodo diyakini mampu menjawab persoalan ketimpangan skill. Sebab melalui kartu itu akan memudahkan masyarakat mengakses pelatihan kerja sesuai kebutuhan pasar kerja.
"Pada intinya memberikan akses untuk pelatihan vokasi, pelatihan kerja yang berkualitas. Itu menjawab masalah dasar dari kita," kata Hanif.
Baca juga:
Menteri Hanif: Ketimpangan Keterampilan Jadi Masalah di Pemerintahan Jokowi
Wika Bawa 1.343 Pekerja Indonesia Garap Ribuan Rumah Subsidi di Aljazair
Tekan Pengangguran, Pemerintah Diminta Antisipasi Peningkatan Pekerja Robotik
Pemerintah Serahkan 3.000 Sertifikat Ahli Tenaga Konstruksi
Wapres JK Harap Anak Muda Ciptakan Lapangan Kerja Baru
Pemerintah Jemput Bola Sertifikasi Pekerja Konstruksi di Pelosok