Menaker: Sinergi pesantren, pemerintah, dan industri perlu diperkuat
Di pesantren, anak-anak bukan hanya belajar tetapi juga dididik karakternya dan karakter yang kuat sangatlah penting, terutama di era persaingan saat ini.
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri melakukan kunjungannya ke Pondok Pesantern Al-Istiqomah, Kebondanas, Subang, Jawa Barat, Rabu (17/5) kemarin. Di sana Hanif menerangkan pentingnya membuka kesadaran banyak pihak bahwa pesantren memiliki kemampuan mencetak manusia yang berkarakter.
"Saya ingin mendorong agar diperkuat sinergi pendidikan pondok pesantren dengan pemerintah dan industri makin dikuatkan. Kewajiban pemerintah memfasilitasi peningkatan kompetensi angkatan kerja dan kebutuhan industri terhadap sumber daya manusia yang mumpuni, saya yakin bisa dijembatani oleh pesantren", jelasnya.
Hanif mengatakan, di pesantren, anak-anak bukan hanya belajar, tetapi juga dididik karakternya, dan karakter yang kuat sangatlah penting, terutama di era persaingan saat ini.
"Keterampilan bukanlah satu-satunya bekal bagi Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia agar mampu bersaing dengan bangsa lain di era kompetisi saat lain. Di samping keterampilan, SDM Indonesia juga harus memiliki karakter yang kuat," terangnya.
Hanif juga meminta pondok pesantren mampu membekali alumninya dengan keterampilan. Sebab, manusia kompetitif saat ini harus memiliki soft skill yang meliputi karakter, budi pekerti, etos kerja dan sebagainya, serta hard skill yang mencakup keterampilan dan sertifikasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
"Pemerintah juga ikut melengkapi apa yang dilakukan pesantren dengan mendorong agar alumni-alumni pesantren ini memiliki keterampilan dan kompetensi," jelas Menaker.
Menaker memaparkan, saat ini pemerintah memiliki skema pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja (BLK) dan program pemagangan untuk meningkatkan keterampilan SDM Indonesia. Ke depan, pelatihan kerja dan pemagangan diharapkan juga diakses oleh pondok pesantren guna membekali santri maupun alumninya.
"Kemnaker punya program Balai Latihan Kerja dan pemagangan baik di dalam maupun di luar negeri yang bisa dimanfaatkan para santri pesantren," paparnya.
Hanif pun mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian pondok pesantren.
"Maka pesantren sebagai salah satu pusat pendidikan karakter ini perlu kita untuk kita jaga bersama. Karena nantinya di pasar kerja, anak-anak yang memiliki karakter justru lebih dipilih," terangnya.