Menakjubkan, nilai ekonomi sampah plastik RI tembus Rp 2,22 T/tahun
Konsumsi plastik masyarakat Indonesia saat ini mencapai 15 kilogram (Kg) per orang dalam setahun.
Sampah plastik selama ini menjadi salah satu penyebab banjir dibeberapa daerah. Sampah tersebut menyumbat aliran sungai dan membuat air meluap ke jalanan bahkan rumah warga. Tak hanya itu, sampah plastik juga susah terurai secara alami sehingga keberadaannya yang tidak pada tempatnya mengganggu pemandangan.
Di balik itu semua, nilai ekonomi sampah plastik Indonesia sangat fantastis mencapai Rp 2,2 triliun. Zainal Abidin dari Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri ITB mengatakan, konsumsi plastik masyarakat Indonesia saat ini mencapai 15 kilogram (Kg) per orang dalam setahun.
-
Kenapa pencemaran lingkungan oleh sampah plastik menjadi masalah serius bagi Indonesia? Selain dampak buruknya yang mampu mencemari lingkungan, permasalahan ini pun tentunya dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya karena dinilai sangat tidak higienis. Bukan hanya itu saja, tumpukan sampah ini juga mampu menciptakan ledakan gas metana yang berbahaya bagi keselamatan manusia.
-
Mengapa warga Bandung mengolah sampah plastik menjadi kerajinan? Upaya warga sendiri merupakan langkah preventif untuk mengurangi sampah plastik yang sulit terurai dan berpotensi menumpuk hingga ribuan tahun.
-
Apa saja produk yang dibuat dari sampah plastik oleh warga Bandung? Beberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik. Sisi kreativitas ditampilkan sejumlah warga di Kota Bandung, Jawa Barat. Mereka mencoba menjawab permasalahan sampah plastik dengan menyulapnya menjadi kerajinan cantik dan unik.
-
Kapan borgol plastik diperkenalkan? Borgol plastik atau plastic cuffs diperkenalkan pada 1965.
-
Kenapa plastik bisa berbahaya buat kesehatan? Limbah sampah plastik mengandung zat beracun yang berbahaya bagi tubuh.
-
Dimana sampah plastik ditemukan mengapung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
Dalam hitungannya, sampah plastik seperti botol minuman dan lainnya dijual para pemulung atau pengepul pertama dengan harga Rp 600 per kilogram. "Jadi kalau nilai ekonominya kita bisa hitung dengan konsumsi per orang 15 Kg per orang per tahun dikali jumlah penduduk sebanyak 250 juta dan kemudian kali Rp 600 (total Rp 2,2 triliun) itu jumlahnya," kata Zainal ketika ditemui di Anyer beberapa waktu lalu.
Zainal menjelaskan, sampah plastik yang dikumpulkan pemulung akan dibagi menjadi 3 atau 5 kelompok dan dijual ke pengepul selanjutnya. Pengepul selanjutnya akan membagi sampah plastik ke 25 kelompok dan menjual ke pengepul selanjutnya dengan harga Rp 1.500 per kilogram.
"Kemudian pengepul selanjutnya diolah lagi, dipilah lagi dan dijual hingga Rp 7.000 per Kg ke pabrikan sebagai bahan baku lagi. Ini dari sampah plastik saja mempekerjakan ratusan orang dari sampah itu saja," tegasnya.
Melihat fakta ini, Zainal sangat tidak setuju dengan slogan anti plastik maupun pembatasan penggunaan kemasan plastik. Menurutnya, sampah plastik bukanlah masalah jika pemerintah bisa mengelola dengan sistem yang baik. Pemerintah diminta untuk membuat peraturan tegas agar masyarakat bisa memilah sampah, mana yang bisa didaur ulang, mana yang dihancurkan dan lain sebagainya.
"Pemerintah lebih baik memperbaiki sistem dan masyarakat dilatih atau diberi pendidikan agar tidak membuang sampah sembarangan. Dengan begini kan masyarakat bisa tenang dan industri plastik juga bisa hidup," tutupnya.
Baca juga:
Pengenaan cukai kemasan plastik belum punya tujuan jelas
Pengenaan cukai kemasan plastik bikin industri rugi Rp 2,4 T
Kebijakan kantong plastik jadi lahan korupsi baru Pemda
Kebijakan plastik berbayar bikin impor plastik turun
Kantong plastik berbayar kemungkinan naik sampai Rp 1.000