Mendag Beberkan Bukti Ekonomi Indonesia Baik-Baik Saja: Harga Kebutuhan Pokok Terkendali
Sebagai contoh, Mendag menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini berada di atas rata-rata negara dunia, dengan terjaga di kisaran 5 persen.
Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan memaparkan sejumlah bukti situasi ekonomi di Indonesia aman terkendali. Khususnya di masa-masa sebelum Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelum menyerahkan estafet kepemimpinan kepada presiden terpilih, Prabowo Subianto pada 20 Oktober 2024 mendatang.
Sebagai contoh, Mendag menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini berada di atas rata-rata negara dunia, dengan terjaga di kisaran 5 persen.
- Indonesia Masih Unggul, Pertumbuhan Ekonomi Negara Tetangga Ini Hanya 3 Persen
- Indonesia Bakal Jadi Negara Ekonomi Terbesar Ketiga Dunia, Ini Datanya
- Ekonomi Indonesia Mandek: Penduduk Kelas Menengah Merosot, Kelas Rentan Miskin Meningkat
- Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
"Terutama karena hari ini kita mencuri data-data dan faktanya lebih baik. Misalnya, ekonomi tumbuh kita masih di atas 5 persen. Bank dunia, IMF dan lain-lain juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan antara 3-3,2 persen," ungkapnya saat bersilaturahmi dengan Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (24/9).
Selain itu, Mendag mengklaim harga kebutuhan pokok masyarakat di pasaran, termasuk barang konsumsi seperti beras juga terkendali dengan baik. Catatan itu diberikannya lantaran adanya deflasi selama 4 bulan beruntun.
"Kemudian kalau dalam negeri, harga-harga kebutuhan sehari-hari itu menjadi konstruksi masyarakat luas. Sekarang bukan inflasi, bulan ini malah deflasi. Artinya diperkirakan inflasi kita nanti tahun ini antara 2 (persen), mungkin 2,3 (persen). Jadi di bawah tahun lalu," bebernya.
"Jadi harga-harga stabil, ternyata aman cenderung turun. Bayangkan dibanding dulu kita menghadapi covid dan lain-lain," dia menambahkan.
Bukti lainnya, dia mengatakan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga terus membaik. Sehingga, Mendag gembira dengan situasi ekonomi Indonesia jelang pergantian kepemimpinan pada bulan depan.
"Jadi menjelang 20 Oktober ini, rupiah coba lihat. Itu udah hampir 8-10 persen loh, dari Rp16.600 sampai Rp16.700, sekarang kan Rp15.200. Bagus artinya. Jadi situasi yang ini saya kira menggembirakan menjelang 20 Oktober yang akan datang," tuturnya.