Mendag Enggar beberkan peran TNI lindungi Indonesia dari perang dagang
perang dagang mengharuskan beberapa negara yang terlibat untuk mencari pasar baru, guna memasarkan produknya. Indonesia dengan jumlah penduduk besar tentu menjadi pasar potensial bagi masuknya barang-barang tersebut.
Kementerian Perdagangan menggandeng Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengamankan perdagangan dan melindungi konsumen di Perbatasan. Hal itu diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman tentang Pengamanan di Bidang Perdagangan dan Perlindungan Konsumen di Perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menteri Perdagangan Enggartisto Lukita mengatakan, kesepakatan ini juga akan sangat membantu dalam menangkal efek negatif eskalasi perang dagang yang saat ini sedang terjadi.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Kenapa Andhika Perkasa mengubah ransum TNI? Kondisi ini membuat Andhika yang pada saat itu menjabat sebagai Pangkostrad merasa gelisah. Ketika jabatannya naik menjadi Kepala Staff Angkatan Darat, Andhika merombak pola konsumsi para prajurit di medan operasi.
Dia menjelaskan, perang dagang mengharuskan beberapa negara yang terlibat untuk mencari pasar baru, guna memasarkan produknya. Indonesia dengan jumlah penduduk besar tentu menjadi pasar potensial bagi masuknya barang-barang tersebut.
"Yang disebut dengan perang dagang yang berbeda dengan perang yang disebutkan Pak Panglima, bisa berakibat terganggunya ekonomi kita, yaitu arus masuk secara ilegal yang begitu besar, tekanannya karena produksi di negara-negara tertentu berlebih dan tidak bisa terjual maka dia akan lihat negara mana dengan penduduk yang besar," kata dia, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (23/10).
Dia menjelaskan, peran Tentara Nasional Indonesia (TNI) amat dibutuhkan terutama untuk menjaga agar arus barang yang terjadi secara ilegal di wilayah perbatasan.
"Kalau masuk secara legal maka kami dengan dukungan penuh Polri dan Bea Cukai sampai saat ini kita lakukan pengamanan. Tapi yang berpotensi timbul kerawanan adalah di daerah-daerah perbatasan yang masuk secara ilegal," kata dia.
Karena itu, dia mengatakan penandatangan nota kesepahaman dengan TNI merupakan upaya pemerintah Indonesia untuk mengawasi arus barang serta memperkuat aspek perlindungan konsumen.
"Kepada siapa lagi kita bisa minta tolong. Kepada siapa lagi masyarakat perbatasan itu bisa bersandar. Maka kita percayakan kepada TNI," tegas Enggar.
(mdk/idr)