Mendag: Jangan hanya TPP, kita juga harus khawatirkan Brexit
Mendag: Jangan hanya TPP, kita juga harus khawatirkan Brexit. Keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) juga harus dikhawatirkan akan mengganggu berjalannya perjanjian perdagangan bebas Uni Eropa, Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) membuat sebagian pihak khawatir perjanjian kelompok kemitraan negara-negara di kawasan Pasifik atau Trans Pacific Partnership (TPP) menjadi batal. Sebab, Donald Trump telah menyatakan akan mengatur ulang sistem perdagangan di Amerika, termasuk perdagangan bebas.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, tidak hanya TPP, namun keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) juga harus dikhawatirkan akan mengganggu berjalannya perjanjian perdagangan bebas Uni Eropa, Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
"Ada 2 hal yang harus jadi perhatian serius. Selain TPP tapi juga Brexit," kata Menteri Enggar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (24/11).
Menurutnya, Uni Eropa tidak akan sembarangan melanjutkan perjanjian CEPA tanpa adanya Inggris. Sehingga perjanjian ini dimungkinkan akan terhambat. "Uni Eropa ini akan menjadi persoalan karena perjanjian mereka sendiri tidak bisa bilang Uni Eropa minus Inggris. Mereka akan membutuhkan waktu," imbuhnya.
Untuk itu, pemerintah akan terus mengkaji perjanjian-perjanjian perdagangan bebas yang ditawarkan ke Indonesia. Meski belum bergabung, namun perjanjian tersebut memberikan potensi bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor dalam negeri.
"Ini juga kita melakukan kajian. Apa kita harus mengkonsentrasikan waktu di situ (TPP)? Tidak, kita juga menyebar perdagangan kita ke semua. Kita dibantu dengan Kementerian Luar Negeri untuk menggarap pasar baru," tegasnya.
Baca juga:
Kemendag sebut Indonesia butuh 10 tahun siapkan diri gabung TPP
Pemerintah pikir-pikir kembali gabung TPP usai AS dipastikan keluar
Ini 20 UKM pemenang Pangan Award 2016 dari Kementerian Perdagangan
Peringkat 7 penghasil teh terbesar dunia tapi produk RI kalah saing
Mendag: Sapi Australia mahal, kita buka impor dari Spanyol & Brasil
Ada lapak jual HP selundupan, Mendag tegur sejumlah e-commerce
Mendag soal Rupiah melemah: Eksportir senang, paling jingkrak bombay
-
Bagaimana Kemendag mendorong peningkatan hubungan perdagangan antar negara APT? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
-
Bagaimana Kemendag ingin meningkatkan hubungan perdagangan antar negara ASEAN, Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan? Diharapkan implementasi program kerja tersebut akan meningkatkan hubungan perdagangan antara ASEAN, Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan, khususnya dalam menghadapai tantangan yang muncul dalam perkembangan regional dan global.
-
Bagaimana Menko Airlangga dan Duta Besar Uni Eropa mendekati penyelesaian IEU-CEPA? “Kedua Kepala Negara menyampaikan komitmen penyelesaian IEUCEPA akhir tahun ini atau paling lambat pada awal tahun 2024. Kedua pihak mengedepankan langkah kreatif dan fleksibel guna mencari titik keseimbangan dari kesepakatan,” tegas Airlangga.
-
Siapa yang diundang Kemendag untuk berdiskusi tentang perdagangan? Wamendag Jerry Sambuaga menekankan, pemerintah terus memastikan keberadaan prasarana, sarana, dan utilitas perdagangan.Baik bagi pelaku usaha, maupun masyarakat sebagai konsumen akhir. Hal ini disampaikan Wamendag Jerry saat menghadiri undangan Dialog Bersama Perkumpulan Pengusaha Kalianak (PPK) di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (11/1).
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa yang disampaikan Menteri Perdagangan tentang peran Tiongkok dalam perdagangan ASEAN? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, Tiongkok merupakan mitra dagang terbesar bagi ASEAN sejak 2009. Tidak hanya itu, mereka juga sumber investasi asing terbesar keempat di antara mitra-mitra dialog ASEAN.