Mendag Lutfi Target 10 Persen Penjualan Mobil Australia dari Produksi Indonesia
Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi berkeinginan untuk membanjiri pasar Australia dengan mobil produksi Indonesia. Ditargetkan setidaknya 10 persen penjualan mobil 2021 di negeri kanguru itu berasal dari Indonesia.
Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi berkeinginan untuk membanjiri pasar Australia dengan mobil produksi Indonesia. Ditargetkan setidaknya 10 persen penjualan mobil 2021 di negeri kanguru itu berasal dari Indonesia.
"Target saya, saya ingin setidaknya 10 persen dari kebutuhan konsumsi Australia yang jumlahnya 1,2 juta mobil per tahun itu setidaknya 10 persen bisa diisi oleh mobil Indonesia," ungkap dia dalam konferensi pers virtual, Kamis (25/2).
-
Kenapa mobil Eropa menarik di Indonesia? Fitur-fitur yang dihadirkan oleh mobil Eropa sering dianggap lebih maju daripada yang lainnya. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi mobil Eropa di Indonesia, dan banyak yang berpendapat bahwa harga yang dibayarkan sepadan dengan fitur-fitur yang ditawarkan.
-
Apa yang terjadi dengan mobil yang sedang melintas di Kembangan? Sebelum sebelumnya, konvoi remaja yang mengendarai sepeda motor sambil menyalakan petasan di Kembangan, Jakarta Barat atau dikenal dengan pintu keluar tol Kembangan menyebabkan satu mobil terbakar.
-
Di mana kejadian sopir angkot memukul pemotor itu terjadi? Peristiwa itu diketahui terjadi di Jalan Baru Puspanegara Citeureup, Kabupaten Bogor belum lama ini.
-
Kapan sektor otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat? Pada tahun 2000-an, sektor otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat.
-
Kapan Wuling Motors memulai ekspansi ke sektor otomotif di Indonesia? Pada tahun 2015, Wuling Motors memulai ekspansi ke sektor otomotif di Indonesia dengan mendirikan pabrik di Greenland International Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat.
-
Kapan lelang motor Omesh berakhir? Setelah nungguin sekitar 4 hari, akhirnya ada yang menang lelang dengan harga Rp 300 juta.
Mendag Lutfi mengungkapkan, salah satu upaya untuk mewujudkan keinginan itu ialah dengan memanfaatkan fasilitas perjanjian dagang yang dimiliki oleh Indonesia-Australia. Seperti Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) yang resmi berlaku sejak Juli 2020 lalu.
"Indonesia sekarang nikmati 0 persen dari pasar dengan IA- CEPA tersebut. Kita bisa ekspor mobil ke sana," terangnya.
Adapun jenis mobil yang akan diekspor ke pasar Australia ialah didominasi oleh berbagai pabrikan besar Jepang. "Seperti merek Suzuki, Honda, Daihatsu, Toyota, Nissan dan Mitsubishi barang itu," contohnya.
Hasilkan Devisa USD 4 M dari Ekspor Mobil ke Australia
Sementara berdasarkan nilai hitung-hitungan oleh Kementerian Perdagangan, jika Indonesia bisa mengekspor 100.000 mobil ke Australia per tahun, potensi devisa yang masuk sebesar USD 4 miliar.
Maka dari itu, pihaknya saat ini terus melakukan sejumlah langkah persuasif dengan sejumlah pabrikan asal Jepang tersebut agar bisa turut memfasilitasi kebutuhan produsen untuk melakukan ekspor.
"Kita kerjakan sedikit diplomasi dan memastikan stok itu jalan, dan ini akan jalan. Jadi, bayangan saya di 2021 targetnya adalah Australia," jelasnya.
Selain membidik pasar Australia, Indonesia ke depan akan memperluas ekspor mobil ke berbagai negara lain.
"Bayangan saya 2021 ini targetnya adalah Australia. Tahun-tahun berikutnya, saya ingin bicara banyak supaya otomotif kita ini bisa penetrasi market di Utara Afrika. Ini adalah target destinasi ekspor mobil kita di masa mendatang," jelas Mendag Lutfi.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)