Mendag sebut UKM dan PKL penggerak ekonomi kerakyatan
Kemendag berjanji memperkuat promosi produk dalam negeri.
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel meminta pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Pedagang Kaki Lima (PKL) memperkuat promosi dan mutu produk lokal. Ini penting agar produk yang dihasilkan mempunyai daya saing di tingkat global.
Pesan tersebut disampaikan Mendag saat membuka Pameran Pangan Nusa (PPN) dan Produk Dalam Negeri tingkat Regional (PPDNR) 2015 di Benteng Vastenburg Solo, Jumat (7/8).
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Bagaimana UMKM dikategorikan? UMKM diklasifikasikan menjadi tiga kategori: usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah.
-
Bagaimana KM Umsini dipadamkan? Api sudah berhasil dipadamkan pada pukul 09.30 WITA," ucap Evan Eryanto mengutip Liputan6.com (10/6).
-
Siapa saja yang terlibat dalam UMKM? Usaha ini dijalankan oleh perorangan, keluarga, atau kelompok kecil yang memiliki modal terbatas dan dikelola secara mandiri.
Menurutnya, produktivitas UMKM dan PKL bakal memperkuat peran mereka dalam perekonomian nasional. "UMKM mempunyai peran yang sangat strategis. Yakni sebagai penggerak ekonomi kerakyatan," ujarnya.
Untuk mendukung peningkatan produktivitas UMKM, Kemendag berjanji memperkuat promosi produk dalam negeri. Caranya dengan memperkenalkan potensi unggulan nusantara.
"Kami akan teruskan produk-produk nusantara. Ada jamu tradisional, sambal nusantara, aneka buah dan sayuran lokal," katanya.
Pada kesempatan ini, Mendag menyerahkan sejumlah sarana usaha kepada pedagang di Solo. Sarana tersebut berupa 60 unit gerobak dagang, 50 unit tenda dagang, dan 50 unit sepeda jamu untuk pedagang Kabupaten Sukoharjo.
Sementara itu, pameran tersebut diikuti sekitar 136 UMKM dari beberapa provinsi. Dari 65 stan PPN, 28 stan untuk 12 provinsi dan 37 stan untuk tuan rumah Solo dan Provinsi Jawa Tengah. Sedang 69 stan PPDRN terdiri 31 stan untuk 12 provinsi dan 38 stan untuk tuan rumah.
12 Provinsi yang terlibat dalam pameran adalah dari Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Aceh, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Utara, serta Solo dan Provinsi Jawa Tengah.
Baca juga:
Ekonomi RI tumbuh melambat, ini sejumlah pembelaan pemerintah
Rupiah sulit menguat sebab kebiasaan pengusaha transaksi pakai dolar
Semester I-2015, penerimaan pajak capai 41 persen
Kadin: Ekonomi melambat, pengangguran bertambah
Petai salah satu penyebab inflasi Solo sebesar 0,93 persen