Mendag: Yuan jadi mata uang internasional untungkan Indonesia
"Semakin banyak likuiditas keuangan dunia, makin baik untuk perekonomian, perdagangan dan investasi dunia."
Menteri Perdagangan, Thomas Lembong menyambut baik penetapan Renminbi sebagai mata uang internasional. Kebijakan ini dipercaya akan membawa keuntungan bagi dunia, termasuk Amerika Serikat, Jepang, Eropa, dan Indonesia. Penetapan Yuan China sebagai mata uang internasional akan menciptakan sumber likuiditas global dunia yang kelima, setelah Dolar, Euro, Yen, dan Poundsterling.
"Sekarang gilirannya China untuk ikut serta menjadi penyedia likuiditas global. Semakin banyak likuiditas keuangan dunia, makin baik untuk perekonomian, perdagangan dan investasi dunia," kata Thomas di kantornya, Senin (18/1).
-
Bagaimana Kemendag memastikan kelancaran kegiatan ekonomi? Pemerintah selalu memastikan keberadaan sarana, prasarana, dan utilitas perdagangan yang baik bagi seluruh pihak terkait. Baik bagi pelaku usaha, maupun masyarakat sebagai konsumen akhir. Dengan begitu, diharapkan kegiatan ekonomi akan terus berjalan tanpa hambatan yang berarti," terang Wamendag Jerry.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Apa yang menjadi fokus Kemendag dalam menjaga kelancaran kegiatan ekonomi? "Pemerintah selalu memastikan keberadaan sarana, prasarana, dan utilitas perdagangan yang baik bagi seluruh pihak terkait. Baik bagi pelaku usaha, maupun masyarakat sebagai konsumen akhir. Dengan begitu, diharapkan kegiatan ekonomi akan terus berjalan tanpa hambatan yang berarti," terang Wamendag Jerry.
-
Bagaimana Kemendag menggenjot potensi pasar minyak goreng Indonesia di Timur Tengah? "Kunjungan lapangan (field visit) ke perusahaanekspor dan impor El Tawheedmerupakan bentukkomitmen pemerintah untuk menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia.
-
Di mana Kemendag menjajaki peluang pasar minyak goreng Indonesia? Hal ini disampaikan Atdag Kairo M. Syahran Bhakti S saat mengunjungi perusahaan ekspor dan impor El Tawheed di Fayoum, Mesir, Rabu (3/1) bersama delegasi Kedutaan Besar RI (KBRI) Kairo.
-
Apa saja merek mobil China yang sudah hadir di Indonesia? Setelah kehadiran Wuling, DFSK, Chery, dan BYD di Indonesia, banyak merek mobil China lainnya yang dikabarkan akan menyusul untuk memasuki pasar otomotif Tanah Air.
Selain itu, dia juga mencatat bahwa sebesar 4-8 persen perdagangan Indonesia ke China saat ini sudah menggunakan mata uang Renminbi atau Yuan. Terutama aktivitas perdagangan perusahaan China yang melakukan impor bahan baku di Indonesia.
Selain itu, penggunaan Renminbi dalam impor bahan baku akan lebih murah jika dibandingkan dengan menggunakan Dolar. Sebab, dalam setahun impor China ke Indonesia bisa mencapai USD 30 miliar.
"Jadi untuk menghemat permintaan Dolar itu cukup besar. Katakan sepertiga saja kita bisa alihkan dari Dolar ke Renminbi, itu akan mengurangi permintaan domestik terhadap dolar sebesar USD 10 miliar per tahun," imbuhnya.
Meski begitu, dia menilai pemerintah sendiri masih dalam tahap persiapan guna membiasakan diri menggunakan mata uang Renminbi. Seperti pinjaman yang dilakukan oleh Bank Mandiri, BRI, dan BNI di China Development Bank (CDB) sebesar USD 3 miliar, yang 20 persennya berupa Renminbi.
"Ada tahap-tahap lain, tapi saya tidak mau mendahului Menteri Keuangan. Tapi ada yang sedang disiapkan pemerintah untuk lebih membuka, menyediakan Renminbi dalam jumlah yang mencukupi supaya perdagangan dalam jumlah yang signifikan bisa beralih ke renmimbi," jelas Thomas.
Sebelumnya, dewan petinggi IMF yang beranggotakan 188 negara menilai Yuan memenuhi standar untuk ditetapkan sebagai mata uang bebas digunakan. Dengan demikian, Yuan bergabung bersama Dolar AS, Euro, Poundsterling, dan Yen dalam keranjang Special Drawing Rights (SDR) IMF.
Komposisi ini bakal berlaku mulai 1 Oktober 2016. Dalam keranjang SDR, Yuan memiliki bobot 10,92 persen, di atas Yen (8,33 persen), dan Poundsterling (8,09 persen). Namun, di bawah Euro (30,93 persen), dan Dolar AS (41,73 persen).
Pembobotan itu mencerminkan tingkat keutamaan mata uang tersebut dalam perdagangan dan pembayaran.
Terakhir kali IMF mengubah komposisi SDR pada 1999. Kala itu, euro menggantikan mark (Jerman) dan franc (Prancis).
Baca juga:
Ekonomi China melemah, pemerintah bakal perkuat investasi asing
Musim tanam mundur, mentan jamin stok beras aman
China siapkan Rp 7.457 T bangun rel kereta, termasuk di bawah laut
Menko Darmin: Ada kekhawatiran ekonomi China kembali tidak baik
China tambah modal perbankan Rp 276 miliar, terbesar sejak September