Menengok Bendungan Batujai, bendungan pertama di Lombok berusia 36 tahun
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I, Asdin Julaidy, mengatakan masyarakat memanfaatkan bendungan ini untuk melakukan kegiatan usaha seperti pengairan pertanian dan perikanan. Selain itu, bendungan ini juga dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air rumah tangga melalui proses penjernihan kembali.
Lombok merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki banyak bendungan. Hal ini karena kondisi daerah tersebut yang terbagi menjadi dua bagian yaitu wilayah basah dan kering. Wilayah basah ini umumnya berada di kawasan Utara dan wilayah kering ada di kawasan Selatan.
Perbedaan wilayah ini menjadi masalah tersendiri, sebab pengairan tidak merata karena umumnya kawasan Selatan memiliki area darat lebih luas yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan ekonomi. Pemerintah pun pada 1977 merancang pembangunan bendungan, yang di kenal Batujai dan diresmikan pada 1982.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Mengapa pembangunan IKN penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia? “Ibu Kota Nusantara diharapkan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, mendukung transformasi ekonomi nasional menuju visi Indonesia Emas 2045,” jelas Teni dalam sebuah sosialisasi.
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Bagaimana PT Astra Agro Lestari Tbk mengembangkan industri perkebunan di Indonesia? Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) mulai mengembangkan industri perkebunan di Indonesia sejak lebih dari 30 tahun yang lalu.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendukung Kemandirian Ekonomi Nasional? Nicke Widyawati menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan untuk Kategori Kemandirian Ekonomi yang diberikan kepadanya Menurutnya, kemandirian ekonomi tidak terlepas dari kemandirian energi, karena energi adalah katalis untuk pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Pembangunan bendungan membawa wajah baru bagi Lombok. Masyarakat wilayah Selatan yang tadinya dihadapkan dengan kesulitan memperoleh air, kini bisa memanfaatkan bendungan untuk kegiatan ekonomi dan keperluan sehari-hari.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I, Asdin Julaidy, mengatakan masyarakat memanfaatkan bendungan ini untuk melakukan kegiatan usaha seperti pengairan pertanian dan perikanan. Selain itu, bendungan ini juga dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air rumah tangga melalui proses penjernihan kembali.
"Sekarang ada perikanan, kita juga melepas ikan ke sana. Untuk menjaga ikan tetap ada di sana. Selain perikanan, tempat ini juga dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat melalui pengolahan kembali," ujar Asdin di Lombok, Rabu (17/10).
Semula pembangunan bendungan ini untuk menyediakan air bagi kepentingan irigasi di daerah pertanian Penujak, Setanggor, Darek, Ungga, Ranggagata, dan sekitar Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah dengan luas 3.350 ha. Sebelumnya, sawah di daerah tersebut berupa sawah tadah hujan.
Dengan berkembangnya lingkungan di sekitar waduk dan perubahan tataguna lahan di hulu sungai maka manfaat bendungan untuk mengairi sawah tersebut kian hari menjadi berkurang menjadi seluas 2.426 ha, diakibatkan juga oleh tingginya sedimen yang masuk ke dalam bendungan.
Keberadaan bendungan ini juga dapat mengatur debit puncak dari banjir yakni dari 1.332 meter kubik per detik menjadi 764 meter kubik per detik atau dapat mereduksi banjir sebesar 568 meter kubik per detik sehingga akibat yang lebih besar dapat dihindarkan.
"Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari maka masyarakat setempat juga memanfaatkan Bendungan Batujai untuk area memelihara dan menangkap ikan, bahkan sumber penghidupan sampingan sebagai nelayan," jelas Asdin.
Meski demikian, Asidin mengatakan pihaknya kini menghadapi masalah polusi air bendungan dengan pertumbuhan eceng gondok yang cukup cepat. Selain itu, bendungan juga semakin dangkal dengan meningkatnya sedimen dasar air.
"Di bendungan ini ada 5 sungai yang menyuplai air. Sehingga melintasi daerah perkotaan sehingga pembuangan limbah masyarakat semua masuk ke sungai dan berkumpul di bendungan ini. Ini yang menjadi permasalahan kami. Karena namanya perkotaan limbah perumahan kan selalu identik dengan eceng gondok," jelasnya.
"Ini lah masalah terbesar, bendungan satu-satunya yang ada di tengah kota. Terus kondisinya kurang bersih karena ada eceng gondok dan setiap tahun kami tetap memerangi eceng gondok namun kalah cepat dengan alat yang kami punya dengan pertumbuhan eceng gondok," jelasnya.
Hal ini sebenarnya telah disampaikan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sebagai solusi Kementerian PUPR memberikan alat untuk meminimalisir pertumbuhan eceng gondok. Dengan adanya upaya ini, pada 2019, Bendungan Batujai diharapkan bebas dari eceng gondok.
"Alhamdulillah dari KemenPUPR kami dibantu alat pembersih eceng gondok. Dan nanti kalau sudah airnya terisi eceng godok tidak terlalu banyak tumbuh lagi. Alat itu akan beroperasi mencegah itu. 2019, nanti target kita eceng gondok di Batujai ini clear sudah," tandasnya.
Baca juga:
Ancol jadi percontohan tempat istirahat laik sopir bus pariwisata, ini fasilitasnya
Bappenas fasilitasi investasi proyek infrastruktur senilai Rp 47 T
Wapres JK: Pemerintah masih hitung total kerusakan infrastruktur di Sulawesi Tengah
PINA Center Bappenas fasilitasi kerja sama pembangunan infrastruktur senilai Rp 47 T
Cegah longsor, pinggiran Kali Cijantung dibuatkan turap
Sri Mulyani sayangkan proyek green infrastructure masih sedikit dan kurang beragam
Terimbas proyek LRT, Halte Setia Budi Utara dibongkar