Menengok kemegahan hanggar terbesar sejagat milik Garuda Indonesia
GMF anggarkan dana RP 585 miliar untuk bangun hanggar ini.
Anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk, PT Garuda Maintenance Facilities telah meresmikan hanggar atau bengkel pesawat terbesar di dunia. Hanggar tersebut dibangun untuk menampung pesawat berbadan kecil atau narrow body.
GMF menganggarkan dana hampir mencapai Rp 585 miliar untuk membangun hanggar yang keempat ini. Pembangunan hanggar tersebut dikerjakan PT Wijaya Karya (Persero).
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Apa yang di bangun oleh Staatsspoorwegen (SS) di Yogyakarta untuk menghubungkan jalur kereta api Batavia-Surabaya? Di wilayah Yogyakarta, mereka perlu membangun beberapa jembatan untuk jaringan jalur kereta api itu. Salah satu jembatan kereta api terbilang unik. Selain membentang di atas sebuah sungai, jembatan ini juga membentang di atas jalur kereta api milik perusahaan kereta api Belanda lainnya bernama Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) yang menghubungkan Semarang-Solo-Yogyakarta.
-
Apa yang menjadi ciri khas PO Bus Bireuen Ekspress? Selain PO Bus PMTOH yang sudah dikenal masyarakat Aceh, armada bus yang satu ini juga tak kalah legendaris dan jadi primadona.
-
Kapan KNILM melakukan penerbangan perdana? Hari bersejarah itu terjadi pada tanggal 1 November 1928. Saat itu KNILM terbang perdana dari Bandara Andir, Bandung menuju Surabaya.
-
Apa yang dilakukan BRI untuk mendukung pengembangan UMKM? PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI pun terus mendukung pengembangan UMKM tersebut melalui berbagai program pendampingan, edukasi dan pemberdayaan dengan menyediakan berbagai platform yang familiar bagi masyarakat.
"Kami berharap ke depannya hanggar 4 ini mendapat Sertifikasi Green Building oleh Green Building Council Indonesia, dan diikuti oleh sertifikasi internasional," ujar Direktur Utama GMF, Richard Budihadianto.
Untuk membangun hanggar ini, GMF harus meminjam dana dari PT Bank Negara Indonesia Tbk sebesar Rp 400 miliar. Sisanya didanai dari kas perusahaan.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni, mengatakan penyaluran pinjaman senilai lebih dari Rp 400 miliar ini untuk membangun Hanggar yang disebut GMF sebagai salah satu yang terbesar di dunia untuk pesawat berbadan kecil (narrow body).
Mari menengok hanggar terbesar di Dunia milik Garuda Indonesia:
Kalahkan Turkish Technic
Direktur Utama GMF, Richard Budihadianto mengatakan, pembangunan hanggar baru yang dinamakan hanggar 4 dikerjakan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Hanggar pesawat berbadan kecil ini jadi terbesar di dunia, mengalahkan hanggar yang sama milik Turkish Technic di negara Turki
Bengkel pesawat milik Turkish Technic yang memiliki luas 51.000 m2. Kapasitasnya pun hanya mampu menampung dua pesawat besar jenis Airbus dan tiga pesawat kecil jenis Boeing 737-800. Sedangkan, hanggar 4 mampu menampung 16 pesawat berbadan kecil.
Tampung 16 pesawat
Kapasitas hanggar 4 dapat merawat 16 pesawat berbadan kecil/narrow body secara bersamaan dengan satu bay untuk fasilitas painting pesawat. Hanggar ini disebut terbesar di dunia untuk bengkel pesawat berbadan kecil seperti Boeing 737-800.
GMF AeroAsia berencana membangun hanggar kelima di Bandara Internasional Soekarno Hatta pada 2018. Bengkel ini bisa menampung lima pesawat berbadan besar.
Direktur Utama Richard Budihadianto mengatakan pembangunan bakal dimulai ketika hanggar 4, resmi beroperasi hari ini, sudah optimal dimanfaatkan.
"Hanggar 5 untuk pesawat berbadan besar (wide body)," ujar Direktur Utama GMF AeroAsia Richard Budihadianto.
Saat ini, anak usaha Garuda Indonesia tersebut sudah memiliki hanggar yang dapat menampung dua pesawat berbadan lebar dan 16 pesawat kecil.
Richard mengatakan pihaknya bakal berutang kepada bank pelat merah untuk membangun hanggar kelima.
Desain hanggar
Konsep desain Hanggar 4 adalah tipe butterfly, terdiri dari dua wing dan area perkantoran serta workshop di bagian tengah.
"Konsep ini berangkat dari keinginan untuk memiliki hanggar berstandar internasional dengan desain yang kreatif. Selain itu, dari sisi operasional juga dipandang lebih efektif karena movement pesawat lebih flexible," ujar Richard saat acara 'Peresmian Hanggar 4 Garuda Indonesia' di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Senin (28/9).
Menurutnya, desain hanggar 4 memiliki konsep ramah lingkungan dengan diwujudkan dalam konstruksi khusus pada bagian-bagian hanggar 4, seperti skylight pada atap dan kaca panasap pada sisi samping hanggar untuk memaksimalkan pencahayaan, lantai 2 (kantor) curtain wall dengan tipe kaca laminated untuk memaksimalkan sirkulasi cahaya dengan kesan modern dan transparan, kisi-kisi alumunium yang berfungsi untuk meminimasilir turbulensi udara, bentuk yang tumpul pada sudut atap untuk membantu mengalirkan udara agar tidak terjadi benturan keras pada fasad, serta pengguna Metal Halide (MH) lamps pada hanggar untuk menghasilkan warna putih dengan kualitas baik dan konsumsi listrik yang rendah.
"Kami berharap ke depannya hanggar 4 ini mendapat Sertifikasi Green Building oleh Green Building Council Indonesia, dan diikuti oleh sertifikasi internasional," jelas dia.
Masuk 10 besar dalam bisnis bengkel pesawat
PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia menargetkan masuk ke dalam sepuluh besar pemain dunia di bisnis bengkel pesawat pada 2030. Saat ini, anak usaha Garuda Indonesia itu menduduki peringkat ke-25.
"Pada 2020 paling tidak kami masuk 3 besar di Asia Tenggara, dengan pendapatan USD 1 miliar," ujar Direktur Utama GMF AeroAsia Richard Budihadianto di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Senin (28/9).
Pada semester I tahun ini, GMF mencatat pendapatan sebesar USD 199 juta dan laba bersih USD 17 juta. Perseroan memproyeksi pendapatan bisa mencapai USD 300 juta pada akhir tahun.
"Dan, tahun depan pendapatan kami prediksi naik 30 persen. Sementara itu, laba bersih masih dalam perhitungan," jelas dia.
Luas hanggar
Terletak di Bandara Soekarno-Hatta, hanggar ini memiliki luas 67.022 m2. Dengan 64.000 m2 area produksi dan 17.600 m2 area perkantoran terletak di lantai dua hanggar.
Luas hanggar milik Garuda Indonesia ini mampu menampung 16 pesawat berbadan kecil. Kapasitas hanggar ini dinilai menjadi yang terbesar di dunia. Hanggar ini mengalahkan bengkel pesawat milik Turkish Technic yang hanya berkapasitas dua pesawat besar dan tiga pesawat kecil dengan luas 51.000 m2.
(mdk/noe)