Mengenal Greenflation, Istilah yang Ditanyakan Gibran ke Mahfud hingga Bikin Debat Cawapres Memanas
Mahfud merespon dengan menjelaskan greenflation memiliki korelasi dengan ekonomi hijau, yang artinya ekonomi sirkuler.
Mahfud merespon dengan menjelaskan greenflation memiliki korelasi dengan ekonomi hijau, yang artinya ekonomi sirkuler.
- Gibran Tanya ke Anak Muda soal SGIE dan Greenflation: Bukan Topik Receh, Setuju Enggak?
- Lengkap, Ini Cara Mudah Memahami Istilah Greenflation dan Greedflation
- Ditanya Gibran di Debat, Mahfud MD sampai Geleng-Geleng Sebut ‘Gila Ini’
- VIDEO: Mahfud Gerah Bicara Kondisi Ekonomi Digerogoti Korupsi di Debat Cawapres
Mengenal Greenflation, Istilah yang Ditanyakan Gibran ke Mahfud hingga Bikin Debat Cawapres Memanas
Mengenal Istilah Greenflation
Calon wakil presiden nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka kembali melontarkan istilah teknis dalam debat kedua Cawapres yang diselenggarakan pada Minggu (21/1) malam.
Kepada calon wakil presiden nomor urut 01 Mahfud MD, Gibran bertanya mengenai greenflation.
"Bagaimana cara mengatasi greenflation?" tanya Gibran kepada Mahfud pada Minggu (21/1) malam.
Mahfud kemudian merespon dengan menjelaskan greenflation memiliki korelasi dengan ekonomi hijau, yang artinya ekonomi sirkuler.
Sebuah aktivitas ekonomi yang menekan karbon serta ramah lingkungan.
Kendati demikian, Gibran merasa tidak puas dengan jawaban Mahfud. Putra sulung dari Presiden Joko Widodo itu bahkan dianggap memberikan sikap yang sombong kepada Mahfud.
Lalu, apa itu greenflation?
Melansir dari Financial Times greenflation adalah suatu kebijakan yang mengacu kepada kenaikan harga bahan mentah dan energi sebagai akibat dari transisi hijau.
Peralihan ke sumber energi baru memberikan dorongan besar terhadap sumber energi lama berbasis fosil.
Seorang broker baru-baru ini menulis berdasarkan 400 klien institusional perusahaannya.
Dia bilang hanya satu yang masih bersedia berinvestasi di bidang minyak dan gas.
Sementara sebagaimana diketahui, dua komoditas terpenting untuk elektrifikasi ramah lingkungan adalah tembaga dan aluminium.
Namun investasi pada logam-logam ini juga terhambat oleh permasalahan lingkungan, sosial dan tata kelola.
Financial Times juga mengulas dunia membutuhkan lebih banyak tembaga untuk menghentikan pemanasan global.
Di satu sisi, para aktivis lingkungan hidup memblokir tambang baru di Alaska karena kekhawatiran masyarakat dan ikan salmon yang dikonsumsi warga setempat akan terdampak.
Salah satu negara yang masif melakukan greenflation adalah China.
Sekitar 10 tahun yang lalu, negara yang dipimpin oleh Xi Jinping itu masih memproduksi bahan mentah seperti bijih besi dan baja secara berlebihan dan membuang residu ke pasar luar negeri.
Kini, China telah berbenah. Mereka telah memangkas produksi bahan mentah seperti alumni.
merdeka.com
Ini merupakan salah satu bagian dari kampanye China untuk mencapai netralitas karbon. Sebab sudah menjadi pengetahuan umum bahwa hampir 60 persen aluminium berasal dari China.
Menurut Bank Dunia, aluminium adalah salah satu logam paling kotor untuk diproduksi. Namun logam ini juga merupakan salah satu logam yang paling penting untuk proyek tenaga surya dan energi hijau lainnya.
Sementara di waktu bersamaan, permintaan pasar terhadap logam diprediksi akan meningkat sangat tajam dalam beberapa dekade mendatang.
merdeka.com