Mengenal Instrumen Investasi Obligasi, Termasuk Risiko dan Keuntungannya
Investasi di pasar modal bukan hanya sekedar saham. Ada juga namanya obligasi atau surat utang. Investasi obligasi ini pun dinilai lebih menguntungkan ketimbang deposito atau investasi konvensional lainnya.
Investasi di pasar modal bukan hanya sekedar saham. Ada juga namanya obligasi atau surat utang. Investasi obligasi ini pun dinilai lebih menguntungkan ketimbang deposito atau investasi konvensional lainnya.
Merujuk pada laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), obligasi merupakan bentuk investasi dengan memberikan pinjaman kepada suatu perusahaan atau pemerintah dalam bentuk surat utang jangka panjang. Surat tersebut diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah dengan nilai dan waktu jatuh tempo tertentu.
-
Kapan orang kaya berinvestasi? Orang kaya berinvestasi untuk jangka panjang dan tidak panik saat pasar bergejolak.
-
Bagaimana cara meminimalisir risiko investasi saham? Risiko selalu ada, tapi investor pemula bisa meminimalisir risikonya dengan melakukan riset terlebih dulu.
-
Apa yang perlu dilakukan untuk menghindari jebakan investasi? Tak banyak yang tahu, jika investasi memang termasuk salah satu cara menjadi miliarder tanpa modal besar paling efektif. Akan tetapi, Anda perlu berhati-hati memilih instrumen investasi. Jangan mudah terjebak investasi spekulatif, yaitu jenis investasi dengan tawaran keuntungan terlalu besar dan cenderung tidak normal. Alih-alih untung, Anda justru berisiko terkena penipuan saat memilih instrumen investasi semacam ini.
-
Gimana cara mitigasi bencana melindungi investasi dan sumber daya manusia? Pentingnya mitigasi terletak pada upaya membangun ketahanan masyarakat dan infrastruktur terhadap ancaman bencana. Melalui konsep ini, mitigasi berfungsi sebagai investasi jangka panjang untuk melindungi investasi dan sumber daya manusia.
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Bagaimana BRImo membantu nasabah berinvestasi? Nasabah juga kini semakin mudah berinvestasi melalui BRImo. Kini Anda dapat melakukan pembelian emas, surat berharga, dana pensiun, hingga pembukaan deposito hanya dari smartphone.
Dengan surat tersebut, maka negara atau perusahaan memiliki utang kepada Anda dengan nilai nominal dan jatuh tempo yang telah disepakati. Anda sebagai investor akan mendapatkan untung dari bunga yang dibayarkan negara atau perusahaan setiap bulannya. Risiko pada investasi obligasi dinilai lebih aman dan stabil.
Geliat investasi obligasi akhir-akhir ini memang semakin diminati. Setelah pemerintah mengeluarkan Surat Utang Negara dan instrumen turunannya seperti Obligasi Negara Ritel dan Obligasi Syariah atau yang dikenal dengan SUKUK.
Data Kementerian Keuangan mencatat, minat investor pada Surat Utang Negara (SUN) di lelang perdana awal 2022, sangat baik. Ini ditandai dengan penawaran masuk mencapai Rp77,58 triliun.
"Incoming bids yang masuk sebesar Rp77,58 triliun, dibandingkan dengan target penerbitan Rp25 triliun, maka bid to cover ratio adalah sebesar 3,1 kali," kata Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kemenkeu, Deni Ridwan di Jakarta.
Jenis-Jenis Obligasi
Surat utang atau obligasi dalam praktik investasinya dibedakan menjadi beberapa jenis. Melansir OJK terdapat tiga jenis investigasi obligasi seperti:
1. Obligasi Pemerintah
Obligasi pemerintah merupakan investasi obligasi dengan Surat Utang Negara diterbitkan oleh pemerintah. Pemerintah menerbitkan obligasi dengan seri Fixed Rate dan Variable Rate juga juga obligasi bersifat Syariah atau yang disebut dengan Sukuk Negara.
Nama lain dari jenis obligasi pemerintah adalah Treasury Bond. Obligasi pemerintah dinilai memiliki risiko kecil karena dikeluarkan langsung oleh pemerintah atau negara.
2. Obligasi Korporasi
Obligasi korporasi merupakan surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan swasta maupun pemerintah seperti BUMN. Sama seperti obligasi pemerintah, pada obligasi korporasi surat utang diterbitkan dengan seri yang sama.
Nama lain dari korporasi ini adalah Corporate Bond, jenis obligasi ini dinilai cukup berisiko, khususnya jika pemegang obligasi berkondisi gagal bayar karena berbagai sebab. Jika terjadi gagal bayar maka tingkat suku bunga yang harus dibayarkan oleh penerbit surat utang juga semakin tinggi.
Baca juga:
Deretan Saham yang Cocok Bagi Investor Pemula
Kelebihan dan Kekurangan Tabungan Emas, Pahami Sebelum Berinvestasi
Polri: 6 dari 18 Perkara Investasi dan Asuransi Bodong Sudah P21
3. Obligasi Ritel
Obligasi ritel merupakan surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah dan dijual kepada individu atau perseorangan. Dalam hal ini, pemerintah menunjuk agen penjual resmi atau rekanan. Instrumen obligasi yang dijual biasanya ORI dan SUKUK Ritel.
Semua instrumen itu sudah dapat ditransaksikan dan atau dilaporkan perdagangannya melalui Bursa Efek Indonesia. Obligasi pemerintah dinilai lebih aman karena pemerintah berwenang membebankan pajak dan mencetak uang.
Namun demikian ketika investor hendak memilih investasi obligasi perusahaan, pilihlah selalu obligasi yang memiliki peringkat tertinggi terlebih dahulu. Peringkat ini mencerminkan risiko kegagalan dalam membayar bunga atau pokok. Peringkat AAA memiliki risiko paling rendah, lalu disusul AA, A, BBB, dan seterusnya sampai D yang menandakan bahwa obligasi tersebut gagal bayar.
Untung dan Risiko Investasi Obligasi
Semua jenis investasi pada umumnya memiliki keuntungan dan kerugian. Untuk obligasi sendiri, keuntungan Anda bisa dapat adalah memperoleh bunga atau yang dikenal dengan istilah kupon dalam investasi obligasi. Keuntungan bunga yang diperoleh bersifat periodik, bisa setiap bulan, per tiga atau enam bulan. Tingkat bunga didapat di atas bunga Bank Indonesia.
Selain itu, Anda juga bisa mendapat keuntungan Capital Gain atau keuntungan yang di dapat dari selisih harga jual setelah dikurangi harga beli.
Obligasi ini cocok dijadikan tabungan jangka panjang. Umumnya jatuh tempo dari surat utang berada di kisaran 5 tahun ke atas. Kemudian investasi di sektor ini dianggap lebih aman dan tepercaya terlebih jika memilih obligasi pemerintah.
Tak hanya itu, risiko lebih rendah ketimbang investasi lain seperti saham yang pergerakannya sangat fluktuatif. Juga tersedia dalam banyak opsi pilihan seri efek utang yang dapat dipilih di pasar sekunder.
Selain untung, potensi kerugian juga harus dipertimbangkan dan diperhitungkan dalam berinvestasi. Meski relatif aman dan berisiko rendah, investasi obligasi ini juga memiliki risiko.
Pertama tingkat bunga pada investasi obligasi bergantung pada bunga pasar keuangan. Jika harga obligasi naik maka tingkat bunga akan turun begitupun sebaliknya.
Kedua, meski dinilai aman, investasi obligasi tetap memiliki risiko gagal bayar, terlebih jika peminjam tidak mampu membayar bunga dan pokok utang.
Ketiga, perusahaan yang mengeluarkan obligasi berpotensi melakukan penarikan sebelum masa jatuh tempo apabila terdapat persyaratan tersebut dalam kontrak perjanjian.
(mdk/bim)