Mengenang Lukas Enembe, Pernah Calonkankan Diri Jadi Gubernur Papua 2025
Lukas Enembe dikabarkan meninggal dunia pada hari ini, Selasa (26/12).
Lukas Enembe dikabarkan meninggal dunia pada hari ini, Selasa (26/12).
- Penyuap Eks Gubernur Papua Lukas Enembe Meninggal Dunia, KPK Bahas Status Hukumnya
- 14 Orang Terluka akibat Kerusuhan Iring-iringan Jenazah Lukas Enembe, Termasuk Pj Gubernur Papua
- Lukas Enembe Meninggal, KPK Tetap Ajukan Gugatan Pengembalian Keuangan Negara
- Meninggal Dunia, Ini Profil Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe
Mengenang Lukas Enembe, Pernah Calonkan Diri Jadi Gubernur Papua 2025
Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe dikabarkan meninggal dunia pada hari ini, Selasa (26/12) di RSPAD Gatot Subroto sekitar pukul 11.00 WIB.
Perlu diketahui, nama Lukas mencuat usai dirinya dinyatakan menjadi tersangka tindak pidana korupsi dan gratifikasi senilai Rp19,6 miliar.
Melansir dari situs pemerintah Provinsi Papua, Pria kelahiran Mamit, Papua 1967 ini, mengenyam pendidikan dari SD YPPGI Mamit pada 1980, kemudian ia lanjut ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sentani dan Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Sentani.
Merdeka.com
Untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, akhirnya pada 1995 Lukas memutuskan merantau ke Manado dan melanjutkan di Universitas Sam Ratulangi, jurusan Strategi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip).
Kemudian melanjutkan pendidikannya di The Christian Leadership & Second Leanguaestic di Corner stone College, Australia pada tahun 2001.
Pendidikan yang ia tempuh ini merupakan jalan dirinya menuju perjalanan sebagai politikus dan menjabat sebagai Gubernur Papua selama dua periode yakni dari 2013 hingga 2023.
Pengalaman karir ia pernah menjadi calon pegawai negeri sipil kantor sospol Kabupaten Merauke pada tahun 1969 hingga 1997.
Lalu ia diterima di SOSPOL Kabupaten Merauke ini pada tahun 1997 hingga sekarang. Tak hanya itu ia juga pernah menjadi wakil bupati Kabupaten Puncak Jaya pada tahun 2005 hingga 2011 dan pada 2007-2012 ia menjadi Bupati Kabupaten Puncak Jaya
Lukas Enembe pun pernah mencalonkan diri menjadi gubernur provinsi Papua pada tahun 2005, karena kalah dalam pemilihan tersebut ia pun tetap melanjutkan tugasnya sebagai wakil Bupati pada tahun tersebut.