Menhub Budi: Prasarana Transportasi di Ibu Kota Baru Tak Perlu Banyak Pakai APBN
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, prasarana transportasi di ibu kota baru yang terletak di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, sudah cukup memadai sehingga tidak membutuhkan investasi menggunakan APBN yang terlalu banyak.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, prasarana transportasi di ibu kota baru yang terletak di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, sudah cukup memadai sehingga tidak membutuhkan investasi menggunakan APBN yang terlalu banyak.
"Untuk transportasi itu tidak mengeluarkan investasi yang terlalu banyak dari APBN karena modal dari Kalimantan Timur prasarana transportasinya sudah relatif baik dan banyak," kata Budi melalui keterangan resminya, Kamis (19/9).
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Bagaimana Kementerian PPN/Bappenas berperan dalam pengendalian pembangunan? Dalam hal ini, Kementerian PPN/Bappenas mengambil bagian dalam pengendalian pembangunan yang menjamin tercapainya hasil pembangunan (outcome), serta pendampingan juga penguatan terhadap K/L dan pemerintah daerah terkait dengan pencapaian proyek strategis nasional.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Bagaimana Indonesia membangun konektivitas regional dalam mewujudkan transportasi berkelanjutan? Sebagai bagian dari komitmen ASEAN, Pemerintah Indonesia berusaha membangun konektivitas regional dan telah melibatkan diri dalam inisiatif seperti Indonesia-MalaysiaThailand Golden Triangle (IMT-GT) yang memiliki 36 proyek konektivitas senilai lebih dari USD 57 miliar.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
Dia mencontohkan, bandara di Balikpapan maupun di Samarinda telah dikelola dengan baik oleh PT Angkasa Pura I, sehingga tidak memerlukan lagi anggaran APBN untuk pengelolaan maupun untuk investasi pembangunannya.
"Seperti kita lihat tadi bandara itu kita tidak mengeluarkan uang karena di Balikpapan, AP I dengan kemampuannya sendiri bisa (mengelola dan berinvestasi), sedangkan bandara di Samarinda yang tadinya milik Pemda, Pak Gubernur sudah setuju kita buat kerja sama dengan swasta (KPBU). Mungkin bila nanti ada bandara ketiga, bisa dibiayai oleh AP I atau swasta sehingga negara tidak mengeluarkan anggaran," katanya.
Sedangkan di, sektor transportasi lainnya seperti kereta api, jalan tol dan pelabuhan pihak swasta akan turut dilibatkan dalam pembangunannya melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
"Jadi dengan swasta yang menginvestasikan, jika pun defisit, kita hanya memberikan available payment yang kita bayar secara jangka panjang. Membangun Jalan tol pun pasti feasible karena jumlah penduduk Balikpapan itu banyak sekali, atau kalau yang sudah ada tinggal menggunakan. Kalaupun akan ke Mentawir kita tinggal menambah 20 km bukan suatu jumlah yang banyak. Laut pun begitu, karena untuk pelabuhan, swasta bisa membangun," jelasnya.
Sementara, untuk pembangunan sistem transportasi perkotaan, yang akan digunakan adalah transportasi umum yang bersifat eco friendly. Menurutnya, yang perlu dibangun pertama sekali adalah kereta api karena KA adalah angkutan yang eco friendly, tepat waktu dan mampu mengangkut orang banyak.
"Kita harus membangun kota yang berkelanjutan. Kita ingin model smart city dan Smart Mobility yang ramah lingkungan. Pergerakan-pergerakan harus dilakukan dengan angkutan massal berbasis energi listrik. Jika ini terjadi, bukan hanya menjadi ibu kota tapi juga menjadi destinasi wisata. Menurut hemat saya yang perlu dibangun pertama kali adalah kereta api," tandasnya.
Sebagai informasi, di kota Balikpapan sudah mempunyai Bandara Internasional yakni Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman dan terdapat 3 pelabuhan yakni Pelabuhan Semayang, Pelabuhan Kampung Baru dan Pelabuhan Kariangau. Sedangkan di kota Samarinda terdapat Bandara APT Pranoto dan Pelabuhan Samarinda. Saat ini, tengah dibangun jalan tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99 km serta rencana pembangunan jalan tol Balikpapan-Banjarmasin sepanjang 560 km.
Baca juga:
Pemerintah Bakal Bangun Kereta Tanpa Rel di Ibu Kota Baru
BPTJ Usul LRT Jabodetabek Diperpanjang Hingga Puncak Bogor
Agar Diminati, Tarif LRT Jabodebek Bakal Disubsidi
Rangsang Masyarakat Naik Transportasi Umum, Kemenhub Subsidi 5 Kota Total Rp250 M
15 Provinsi Raih Penghargaan Layanan Transportasi Terbaik
Anies Klaim Ganjil Genap Berefek Positif dan Jumlah Penumpang Transportasi Umum Naik