Menkeu: Menko baru tak akan buat kebijakan strategis
Chatib menilai tugas menko baru hanya menjaga kinerja pemerintahan yang sudah ada hingga sisa masa tugas.
Menteri Keuangan Chatib Basri merasa tidak ada masalah dengan keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, yang menjadi calon wakil presiden, berpasangan dengan Prabowo Subianto. Siapapun nanti pejabat baru, menkeu merasa tidak akan ada kebijakan radikal yang bisa dijalankan.
"Enggak akan (terpengaruh). Satu, cuma lima bulan (menjabat). Kedua, kalau dua pasangan capres, seharusnya satu putaran kan. Kalau hasilnya begitu pemerintahan baru kan sudah mulai terbentuk Juli. Seharusnya enggak ada kebijakan baru yang terlalu signifikan, strategis. Jadi tinggal jagain saja," ujarnya di Jakarta, Selasa (13/5).
Sejauh ini, ada beberapa isu perekonomian yang membutuhkan peran serta menko. Misalnya bea keluar ekspor konsentrat. Demikian pula realisasi MP3EI yang sudah berjalan, ini mencakup proyek strategis mangkrak seperti Jembatan Selat Sunda hingga PLTU Batang.
Saat ditanya kemungkinan konglomerat Chairul Tanjung sudah dipilih menjadi menko anyar, Chatib tidak mau berkomentar. "Saya itu kalau urusan menteri siapa, tanya aja ke presiden. Jangan tanya sama saya," cetusnya.
Dalam rapat pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2014 di Istana Negara, menkeu mengaku Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak membahas sedikit pun soal perombakan kabinet, seusai Hatta mengundurkan diri. "Tadi presiden belum bilang," kata Chatib.
Sumber merdeka.com di lingkungan Kementerian Koordinator Perekonomian mengatakan bahwa Chairul Tanjung akan menjadi pilihan SBY sebagai pengganti besannya tersebut. CT, demikian dia disapa, sudah akrab dengan pemerintahan karena menjabat Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN).
Orang terkaya ketiga di Indonesia itu direncanakan akan menerima serah terima jabatan Senin (19/5) mendatang. "Sudah dipilih (Presiden SBY), CT serah terima jabatan besok Senin," ujar sumber tersebut.