Menko Airlangga: 8,3 Juta Orang Telah Menjadi Penerima Kartu Prakerja
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengajak, Civitas akademika Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, dan akademisi secara umum untuk ambil peran dalam program Kartu Prakerja. Sebab, lewat program ini, pemerintah dan dunia pendidikan memiliki kesamaan misi.
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengajak, Civitas akademika Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, dan akademisi secara umum untuk ambil peran dalam program Kartu Prakerja. Sebab, lewat program ini, pemerintah dan dunia pendidikan memiliki kesamaan misi.
"Saya mengajak Civitas akademika Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta untuk ambil peran dalam program ini, karena sesungguhnya misi kita sama mencerdaskan kehidupan bangsa," ujar Menko Airlangga melalui siaran pers, Sabtu (19/6).
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa itu Kartu Prakerja? Kartu Prakerja merupakan program pemerintah yang digunakan untuk mengembangkan kompetensi kerja dan kewirausahaan bagi para pencari kerja. Namun, untuk merespons pandemi Covid-19, pemerintah mempercepat pengadaan Kartu Prakerja dan memprioritaskan bagi para pekerja atau buruh yang terkena dampaknya.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa saja contoh kerja sama di bidang ekonomi antara Indonesia dan Malaysia? Dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, Malaysia merupakan partner perdagangan terbesar kedua Indonesia, dengan jumlah investasi ke-5 di tahun 2022 di ASEAN.
-
Apa yang menurut Menko Airlangga Hartarto menjadi tantangan utama dalam pengembangan ekonomi platform di wilayah pedesaan? "Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
Menko Airlangga memaparkan pada tanggal 11 April 2020, Program Kartu Prakerja mulai membuka pendaftaran, dengan kuota sebanyak 200.000 orang. Bentuknya semi-bansos, karena yang terdampak Pandemi COVID-19, bukan hanya mereka yang terdaftar di DTKS Kementerian Sosial.
"Sampai dengan minggu ini, 8,3 juta orang telah menjadi penerima Kartu Prakerja. Semua Kabupaten/Kota ada pesertanya. Sekali lagi, semua di 514 kabupaten/kota," ucapnya.
Diantara para penerima ini, ucap Menko Airlangga, ada difabel, purna Pekerja Migran Indonesia, lulusan SD, pencari kerja, korban PHK, karyawan, hingga wirausaha.
"Pendek kata: semua. Inklusif. Karena memang sejatinya Prakerja terbuka bagi semua orang. Karena kita semua, harus beradaptasi dengan dunia kerja yang terus berubah," ucapnya.
Selaku Ketua Komite Cipta Kerja, ucap Menko Airlangga, keterlibatan akademisi ini sangat penting, untuk mendapatkan masukan dalam menyusun kebijakan dan mengendalikan Program Kartu Prakerja yaitu mengenai Good Governance Prakerja.
"Berbicara tentang kebijakan, saya meyakini bahwa kebijakan dan program itu harus beradaptasi dengan konteks sosial masyarakat," tuturnya.
Sebab, bila tercabut dari konteksnya, Menko Airlangga meyakini kebijakan dan program Kartu Prakerja menjadi kurang bermakna. Karena "sang" subjek, yaitu masyarakat, tidak dilibatkan.
Menko Airlangga berpesan kepada para mahasiswa, bahwa jalan digital end-to-end ditempuh agar bisa membantu masyarakat dalam skala lebih luas, lebih cepat, lebih akurat, dengan transparansi yang maksimal.
Selanjutnya
Menurut Menko Airlangga, beragam pelatihan dapat disediakan dalam waktu singkat berkat kolaborasi dengan swasta. Saat ini dalam ekosistem Prakerja terdapat 179 lembaga pelatihan yang menawarkan lebih dari 1.591 jenis pelatihan.
"Ribuan pelatihan ini dijual di 7 platform digital. Kenapa platform digital? Agar antar pelatihan mudah diperbandingkan: silabus, pengajar, harga, rating, semua ada. Perusahaan platform digital ini mengeluarkan biaya-biaya: akuisisi pelatihan, customer service, IT, dan pajak," katanya.
Dia berpesan kepada para mahasiswa, untuk bersama menjaga Program Prakerja. Karena meski tampak hebat, Prakerja masih bayi. Baru berumur 15 bulan.
"Layaknya sebuah inovasi, Prakerja bisa gagal. Layaknya sebuah inovasi, Prakerja perlu space untuk tumbuh. Layaknya sebuah inovasi, Prakerja harus terus diperbaiki," ucap Menko Airlangga.
Untuk melihat apakah tujuan Prakerja tercapai, evaluasi telah dilakukan. Terakhir, ucap Menko Airlangga, survei Angkatan Kerja Nasional BPS pada Februari 2021 menunjukkan 90,97 persen penerima Kartu Prakerja mengatakan keterampilan kerja mereka meningkat setelah mengambil pelatihan.
Hasil ini tidak jauh berbeda dengan survey TNP2K, Cyrus Network, maupun survey dari PMO sendiri. Manajemen Pelaksana saat ini juga sedang menjalin kerjasama dengan 4 lembaga penelitian untuk mengukur dampak dari Program Kartu Prakerja.
(mdk/bim)