Menko Airlangga Klaim Penanganan Covid-19 Indonesia Membaik
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengklaim, penanganan peningkatan kasus Covid-19 sudah mengalami perbaikan dari beberapa indikator. Hanya saja dilihat dari perkembangannya masih mengalami fluktuasi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengklaim, penanganan peningkatan kasus Covid-19 sudah mengalami perbaikan dari beberapa indikator. Hanya saja dilihat dari perkembangannya masih mengalami fluktuasi.
"Terkait perkembangan kasus yang masih sangat fluktuatif namun sudah ada perbaikan dari beberapa indikator," kata Menko Airlangga dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (2/8).
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
Menko Airlangga menuturkan pemerintah telah mendorong berbagai upaya perbaikan di tingkat hulu. Seperti peningkatan testing yang mencapai target minimal per hari. Sebagaimana yang telah diinstruksikan oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
"Beberapa daerah testingnya cukup memenuhi target kenaikan, artinya masih beberapa persen terjadi kenaikan keseluruhannya 50 persen secara rerata," kata dia.
Di Tarakan, Menko Airlangga menyebut tingkat testing harian sudah mencapai 78,5 persen. Di Jayapura mencapai 73,1 persen, Pekanbaru 67,9 persen, dan Makassar 62,2 persen.
Beberapa daerah di luar Pulau Jawa dengan prosentase sudah di atas nasional antara lain Medan 33,39 persen, Makassar 39,41 persen, Banjarmasin 26,9 persen, Pekanbaru 42 persen, Banjarbaru 27 persen, Jayapura 41,62 persen. Sedangkan untuk Kepulauan Riau sudah di atas 60 persen.
Menko Airlangga melanjutkan peningkatan tracing oleh tracer juga nanti dipersiapkan dengan menggunakan digital tracing. Selain itu pemerintah juga terus mendorong penggunaan masker dan target vaksinasi daerah.
Selanjutnya
Sementara itu, upaya di tingkat hilir yang dilakukan pemerintah antara lain menjaga tingkat BOR, kapasitas tempat tidur dan menyiapkan fasilitas isolasi terpusat. Termasuk ketersediaan obat-obatan dan oksigen medis.
Khusus penyediaan oksigen di klaster luar Pulau Jawa sudah mengalami perbaikan. Mulai dari pabrikan di Medan, Palembang, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku Utara dan Papua sedang dipersiapkan.
Proses ini pun akan dikoordinasikan bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dan meningkatkan impor di daerah perbatasan.
"Dengan koordinasi Menko Marinves, kita seimbangkan pasokan dari jawa ke luar jawa. Meningkatkan impor di daerah perbatasan," kata dia.
(mdk/bim)