Menko Airlangga: Penumpang Angkutan Darat, Laut dan Udara Turun Selama Larangan Mudik
Menko Airlangga menjelaskan, pemerintah sudah memprediksi sebelumnya akan ada 17 juta masyarakat yang melakukan mudik jika tidak dilarang. Namun dengan adanya kebijakan larangan mudik, hanya ada 1,5 juta mudik dan 1,1 juta mudik lokal.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, penumpang angkutan udara, laut dan darat turun drastis selama adanya larangan mudik Lebaran 2021. Hal tersebut berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah.
"Angkutan udara turun 93 persen, darat 87 persen, kereta api turun 84 persen. Penyeberangan turun 79 persen dan Angkutan laut turun 26 persen. Ini tentu kita melihat, dengan kebijakan ini keseluruhannnya turun 33 persen," katanya, Jakarta, Rabu (19/5).
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Apa yang menurut Menko Airlangga Hartarto menjadi tantangan utama dalam pengembangan ekonomi platform di wilayah pedesaan? "Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Bagaimana Indonesia membangun konektivitas regional dalam mewujudkan transportasi berkelanjutan? Sebagai bagian dari komitmen ASEAN, Pemerintah Indonesia berusaha membangun konektivitas regional dan telah melibatkan diri dalam inisiatif seperti Indonesia-MalaysiaThailand Golden Triangle (IMT-GT) yang memiliki 36 proyek konektivitas senilai lebih dari USD 57 miliar.
-
Mengapa transportasi darat menjadi begitu penting di Indonesia? Transportasi darat memiliki peran penting dalam mendukung kegiatan ekonomi, sosial, pendidikan, dan budaya.
Menko Airlangga menjelaskan, pemerintah sudah memprediksi sebelumnya akan ada 17 juta masyarakat yang melakukan mudik jika tidak dilarang. Namun dengan adanya kebijakan larangan mudik, hanya ada 1,5 juta mudik dan 1,1 juta mudik lokal.
"Terkait dengan kebijakan, pemerintah sudah mengambil kebijakan peniadaan mudik, tanpa peniadaan akan ada 17 juta pemudik, tapi karena ada program peniadaan mudik, penyekatan, itu bisa disekat di perjalanan dengan tes secara random dan dilakukan pengetesan di tempat tujuan, yang mudik sekitar 1,5 juta, keluar Jawa dan di Jawa 1,1 juta," jelasnya.
Menko Airlangga melanjutkan, pemerintah akan terus memperkuat imbauan protokol kesehatan demi menekan angka penularan Covid-19. Kebijakan tersebut akan diikuti oleh pemberlakuan PPKM Mikro dan mempersiapkan ketersediaan rumah sakit (RS).
"Kebijakan ini perlu kita tindaklanjuti 2 minggu ke depan, PPKM mikro perlu dipersiapkan, ketersediaan RS, RS di atas 50 persen itu hanya di beberapa tempat, yang jadi perhatian adalah Sumut, Riau, dan Kepri. Riau itu menerima PMI dari Malaysia dari Kaltim, Kaltara, Kalbar, Medan dan Juanda, itu menjadi perhatian. Dengan kegiatan tersebut, seluruhnya relatif lebih baik dari yang kita prediksikan sebelumnya," tandasnya.
Baca juga:
Vaksinasi Tingkatkan Mobilitas Masyarakat Selama Libur Lebaran 2021
Meski Ada Larangan Mudik, Tingkat Belanja di Daerah Tetap Meningkat
Anies: Pemeriksaan Antigen di Cikampek, 148 dari 22.910 Pemudik Positif Covid-19
Bus di Kota Medan Kembali Beroperasi Pasca Libur Lebaran, Ini Syarat Bagi Penumpang
Selama Masa Penyekatan di DIY, 7899 Kendaraan Diminta Putar Balik
Polda Metro melakukan Swab 3 T kepada Warga yang Baru Mudik di Kalibata
Suasana Bandara Pasca Pelarangan Mudik Dicabut