Menko Darmin kecewa penyaluran KUR perbankan tak sentuh petani dkk
"Kita ingin KUR menyasar kredit mikro kepada petani, nelayan dan peternak," ucap Menko Darmin.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution kecewa pada kinerja perbankan dalam menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sejauh ini. Realisasi KUR yang sudah mencapai 65 persen dari target Rp 120 triliun belum menyentuh rakyat kecil seperti petani, nelayan, dan peternak.
"Komposisi yang sekarang belum sesuai dengan komposisi perekonomian kita. Kita ingin KUR menyasar kredit mikro kepada petani, nelayan dan peternak," ucap Menko Darmin di Kantornya, Jakarta, Jumat (16/9).
Salah satu penyebab tak mulusnya realisasi KUR karena minimnya sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki bank penyalur untuk menjangkau para calon debitur di lapangan.
"Sektor perdagangan selama ini lebih menguasai. Ini disebabkan karena perdagangan berada di garda terdepan, paling mudah dijangkau. Sementara sektor pertanian sulit untuk dijangkau," imbuh Menko Darmin.
Maka dari itu, ke depan, pemerintah akan mendorong perluasan basis penerima KUR. Selain itu, Menko Darmin juga meminta perbankan syariah juga bisa menyalurkan KUR. "Sektor e-commerce untuk startup harus diantisipasi. Juga untuk para petani karet," katanya.
Sementara pada kesempatan sama, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad menambahkan pemerintah perlu melakukan pendekatan berbeda untuk meningkatkan realisasi KUR di luar sektor perdagangan.
"Pemerintah perlu mendalami kemungkinan adanya KUR khusus untuk mendorong ekskalasi pertumbuhan KUR di luar sektor perdagangan," ungkapnya.
Sebagai catatan, hingga September 2016 penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai 65 persen dari target penyaluran sebesar Rp 120 triliun, terdiri kredit mikro sebesar Rp 44,7 triliun, kredit ritel sebesar Rp 20,5 triliun dan penempatan tenaga kerja Indonesia Rp 79,5 miliar.
Penyaluran tersebut masih didominasi di sektor perdagangan sebesar 68 persen, sektor pertanian (termasuk perkebunan, kehutanan) sebesar 15,51 persen dan sektor lainnya seperti jasa-jasa 10,86 persen, industri pengolahan 4,49 persen, dan perikanan 1,15 persen.
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Apa itu kartu kredit menurut OJK? Melansir laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kartu kredit adalah salah satu alat pembayaran non tunai yang sudah lama hadir di sekitar kita guna mempermudah transaksi menjadi lebih cepat dan mudah.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
-
Kenapa OJK mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan keuangan? Masyarakat Indonesia diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan. Pasalnya sudah terjadi penipuan yang merugikan banyak korban.
-
Kenapa OJK mengupayakan perluasan akses keuangan di Jawa Tengah? Otoritas Jasa Keuangan bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
-
Kenapa OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah? OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah dengan memanfaatkan keunikan dan kekhasannya yang memiliki keunggulan dibanding produk bank konvensional. Keunggulan itu perlu dimaksimalkan agar perbankan syariah dapat memberikan dampak positif pada masyarakat dan perekonomian nasional.
Baca juga:
Bekraf gandeng BPJSTK genjot akses KUR pelaku ekonomi kreatif
Hingga Agustus 2016, penyaluran KUR BRI capai Rp 48 T
Dorong perekonomian negeri, Menko Puan minta kredit UMKM dipermudah
Pengusaha ini bongkar kondisi terkini UMKM Tanah Air
Pemerintah tambah 12 bank dan LKBB penyalur KUR