Menko Darmin kumpulkan menteri bahas inflasi, ini hasilnya
Sri Mulyani mengungkapkan, pemerintah akan fokus pada tiga komponen yakni core inflation, kemudian inflasi yang dikontribusikan dari volatile food, dan juga inflasi yang diperkirakan berasal dari nilai tukar dalam bentuk imported inflation.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution memanggil sejumlah anggota Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) di kantornya, Jakarta. Pertemuan tingkat tinggi alias High Level Meeting TPIP ini membahas mengenai pengendalian inflasi.
Rapat koordinasi ini, dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. Selain itu, juga ada Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno, serta Direktur Pengadaan Perum Bulog Bachtiar Utomo.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Bagaimana Banyuwangi menjaga inflasi? Salah satu programnya adalah menjamin ketersediaan bahan pangan melalui intervensi kepada petani hingga perbaikan jalan yang menjadi akses distribusi hasil pertanian.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Apa yang terjadi pada nilai tukar rupiah ketika Indonesia mengalami hiperinflasi di tahun 1963-1965? Di tahun 1963 hingga Soekarno lengser sebagai Presiden tahun 1965, Indonesia mengalami hiperinflasi sebesar 635 persen dengan nilai tukar rupiah saat itu berkisar Rp11 per USD1.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
"Kita bersama-sama ingin menyampaikan hasil rapat koordinasi kita dalam rangka untuk terus menjaga menjaga pengendalian inflasi kita," kata Sri Mulyani di Kementerian Perekonomian, Jakarta, Jumat (24/5).
Sri Mulyani mengungkapkan, pemerintah selama ini sudah cukup berhasil menjaga tingkat inflasi pada level tingkat yang rendah dan stabil yakni dikisaran 3,5 persen. Oleh karenanya, angka tersebut diharapkan mampu terkendali di tengah perekonomian global yang bergejolak.
"Dan ini adalah suatu tingkat inflasi yang ingin kita jaga pada saat kita sekarang mengahadapi terutama pada aspek global yang berubah secara dinamis," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani menjelaskan, dalam rapat yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution tersebut, masing-masing Kementerian Lembaga dan seluruh stakeholder terkait bersama Bank Indonesia, telah menyepakati dan akan fokus pada seluruh komponen dari masing-masing inflasi tersebut.
Yakni tiga komponen pembagian antara core inflation, kemudian inflasi yang dikontribusikan dari volatile food, dan juga inflasi yang diperkirakan berasal dari nilai tukar dalam bentuk imported inflation.
"Kita melihat kepada tiga komponen ini melihat apa apa yang perlu kita diwaspadai dan perlu untuk kita lakukan untuk penyesuaian dan kebijakan agar ketiga komponen tersebut, tidak menjadi faktor yang akan memicu inflasi sampai akhir tahun dan bahkan continue di 2019," ungkapnya.
Sebelumnya, pemerintah menargetkan inflasi pada 2019 berada di kisaran 3,5 persen plus minus 1 persen. Angka tersebut tidak berbeda jauh pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018.
"Pemerintah berupaya menjaga inflasi pada tingkat yang rendah untuk menjamin daya beli masyarakat, pada tahun 2019, pemerintah akan menjaga inflasi pada rentang 3,5 persen plus minus 1 persen," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, saat memberi paparan Kerangka RAPBN 2019 pada Rapat Paripurna DPR RI, di Gedung DPR.
Baca juga:
Hiperinflasi, harga ayam di Venezuela 14 juta bolivar
Dampak krisis Turki, hidup rakyat Indonesia bisa makin sulit
Nota keuangan RAPBN 2019: Inflasi ditarget 3,5 persen
Survei LIPI: Akses untuk punya rumah & pendapatan masyarakat masih buruk
Bukan akibat Rupiah melemah, inflasi inti Juli naik karena biaya pendidikan