Menko Darmin: Pertumbuhan ekonomi tidak boleh lama-lama di bawah 6 persen
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak boleh terus menerus berada di bawah angka 6 persen. Hal tersebut mengingat jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar dan membutuhkan pekerjaan layak.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak boleh terus menerus berada di bawah angka 6 persen. Hal tersebut mengingat jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar dan membutuhkan pekerjaan layak.
"Kita ini negara dengan penduduk yang sangat besar. Kalau pertumbuhan ekonomi terus di bawah 6 persen maka banyak angkatan kerja yang tidak terserap di sektor yang relatif formal. Makin sedikit penghasilannya," ujar Menko Darmin di Hotel Four Seasons, Jakarta, Selasa (24/4).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Bagaimana upaya Kementerian Pertanian untuk meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
-
Mengapa pembangunan IKN penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia? “Ibu Kota Nusantara diharapkan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, mendukung transformasi ekonomi nasional menuju visi Indonesia Emas 2045,” jelas Teni dalam sebuah sosialisasi.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres "Oleh karena itu kemajuan kita dalam ekspor harus lebih kuat. Kita tidak boleh kalah dengan negara lain. Dan ini suatu kebanggan Karena apa yang kita lakukan ini lahir dari sebuah proses dan kerja keras," jelasnya.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
Darmin menjelaskan, satu tahun terakhir perekonomian ekonomi baik secara domestik maupun global terus mengalami perbaikan. Namun hal tersebut belum berdampak besar terhadap Indonesia. Penyebabnya dari sektor ekspor, di mana Indonesia masih mengekspor barang primer.
"Kalau ekonomi dunia dan perdagangan membaik maka negara negara yang lebih berorientasi ekspor akan mencapai pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan yang tidak. Pertanyaannya kita ini berorientasi ekspor atau tidak? Jawabannya belum. Ekspor kita masih sangat didominasi produk primer seperti sumber daya alam, hasil pertambangan dan pertanian. Ada industri tapi belum besar," jelasnya.
Hal ini berbeda dengan beberapa negara tetangga yang telah fokus mengembangkan produk ekspor seperti Malaysia, Thailand dan Vietnam. Ke depan, jika produk ekspor tidak diperbaharui maka pertumbuhan ekonomi masih tetap tumbuh lambat dibawah 6 persen.
"Vietnam sudah lebih jauh berorientasi. Sehingga bisa diperkirakan kalau kita tidak mengantisipasi ini maka pertumbuhan ekonomi kita mungkin tidak turun tapi naik sedikit karena kita menikmati perdagangan dunia itu. Tapi petumbuhan ekonomi negara negara yang berorientasi ekspor akan lebih tinggi dari kita. Tapi Kita tidak mau tertinggal," jelasnya.
Lebih lanjut, Mantan Direktur Jenderal Pajak tersebut menambahkan, hingga kini pemerintah telah melakukan berbagai langkah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Di antaranya melakukan pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia.
"Menghadapi situasi dan perkembangan yang terjadi tersebut apa yang disiapkan? Kita telah membangun infrastruktur dan itu sudah berlangsung sejak awal pemerintahan. Kenapa penting? Konektivitas kita sangat tidak optimum, kita perlu infrastruktur untuk mendukung kegiatan ekonomi dan memperbaiki pemerataan antar daerah," tandasnya.
Baca juga:
Tumbuh di atas angka nasional, perekonomian NTB ditopang sektor pertanian
BI prediksi perekonomian Indonesia triwulan 1/2018 jauh lebih baik, ini faktanya
Penjualan semen domestik di kuartal I alami kenaikan
BI prediksi pertumbuhan ekonomi kuartal 1 2018 lebih rendah
Tanpa hal ini, Menteri Bambang sebut pertumbuhan ekonomi sulit tembus 5,5 persen