Menko Darmin Prediksi Ekonomi Melambat di Akhir 2018, Ini Pemicunya
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution memprediksi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2018 kembali akan mengalami perlambatan. Dia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi di kuartal akhir 2018 ini hanya sampai angka 5,14 hingga 5,15 persen saja.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution memprediksi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2018 kembali akan mengalami perlambatan. Dia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi di kuartal akhir 2018 ini hanya sampai angka 5,14 hingga 5,15 persen saja.
Sebelumnya, pada kuartal III-2018, pertumbuhan ekonomi juga melambat menjadi 5,17 persen setelah sebelumnya pada kuartal II-2018 tumbuh sebesar 5,27 persen. Angka-angka tersebut meleset dari target pertumbuhan ekonomi tahun 2018 yang dipatok sebesar 5,2 persen.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendukung Kemandirian Ekonomi Nasional? Nicke Widyawati menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan untuk Kategori Kemandirian Ekonomi yang diberikan kepadanya Menurutnya, kemandirian ekonomi tidak terlepas dari kemandirian energi, karena energi adalah katalis untuk pertumbuhan ekonomi suatu negara.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Kenapa Nicke Widyawati dinilai menginspirasi dalam membangun Kemandirian Ekonomi Nasional? Dewan Juri menilai Nicke Widyawati yang merupakan 100 wanita berpengaruh di dunia versi Majalah FORBES dinilai menginspirasi dalam upaya mewujudkan kemandirian nasional, karena telah membawa spirit “Bring The Barrel Home” atau membawa hasil produksi migas dari luar negeri untuk diolah di kilang Pertamina untuk mewujudkan kedaulatan energi di Indonesia.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Bagaimana Mina Bendungan meningkatkan perekonomian warga? Untuk operasional kolam sehari-hari, Erwin beserta para pemilik kolam memberi mandat pada tiga warga lainnya. Saat panen ikan, para pemelihara kolam mendapat porsi bagi hasil sebesar 60 persen dari keuntungan bersih pada setiap kolam yang mereka urus, sementara pemilik kolam hanya 40 persen.
Padahal, target 5,2 persen tersebut sudah lebih rendah dari target awal terdapat pada asumsi makro dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 5,4 persen. Target tersebut direvisi dari 5,4 persen menjadi 5,2 persen dengan pertimbangan kondisi dan tantangan ekonomi global yang penuh ketidakpastian.
"Pertumbuhan di kuartal IV-2018 inginnya sih 5,2 – 5,3 persen, tapi mungkin akan sedikit di bawah 5,1 persen sehingga setahun ini mungkin (pertumbuhan ekonomi) tidak sampai 5,2 persen. Mungkin 5,14 persen atau 5,15 persen," kata Menko Darmin saat dijumpai di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (5/12).
Menko Darmin menjelaskan beberapa hal yang memicu perlambatan pertumbuhan ekonomi tersebut. Antara lain adalah faktor kondisi ekonomi global yang saat ini tengah memanas akibat trade war atau perang dagang antara dua negara raksasa Amerika Serikat dan China. Tidak hanya Indonesia, dia menambahkan, pertumbuhan ekonomi negara lain pun terkena imbas kondisi tersebut.
Bahkan pertumbuhan kedua negara tengah bertikai tersebut dipastikan melemah di tahun ini. Mengutip data World Bank, pertumbuhan ekonomi AS melemah sekitar 0,5 persen di tahun ini menjadi 2,5 persen dari sebelumnya 3 persen.
Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi pesaingnya, yaitu China juga diprediksi melemah 0,3 persen menjadi 6,6 persen di tahun ini setelah tahun lalu mencapai angka 6,9 persen.
Situasi perang dagang saat ini memang menjadi kambing hitam melambatnya pertumbuhan ekonomi RI. Namun dibanding negara lain, dampak yang diterima RI tidak terlalu besar sebab porsi ekspor RI pada dua negara tersebut hanya 20 persen saja.
"Beda dengan Malaysia besaran ekspor ke negara itu (AS dan China) 70 persen. Vietnam 100 persen, itu luar biasa," tutupnya.
(mdk/idr)