Menko Darmin Sebut Rupiah Bisa Menguat ke Rp 13.000 per USD, Ini Syaratnya
"Kita masih punya ruang untuk penguatan Rupiah. Masih bisa tembus ke arah Rp 13.000, punya, kita masih punya ruang itu. Dengan catatan enggak ada kejadian aneh-aneh lagi," kata Menko Darmin.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution optimis nilai tukar Rupiah masih bisa menguat sampai ke level Rp 13.000-an per USD. Dengan syarat, gonjang-ganjing ekonomi dunia mereda.
"Kita masih punya ruang untuk penguatan Rupiah. Masih bisa tembus ke arah Rp 13.000, punya, kita masih punya ruang itu. Dengan catatan enggak ada kejadian aneh-aneh lagi," ujar Menko Darmin di Kantornya, Jakarta, Jumat (30/11).
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
Menko Darmin mengatakan, saat ini masih berlangsung pertemuan G20. Di mana, forum ini sangat penting dalam meredakan perseteruan panas antara Amerika Serikat dan China. Jika nanti belum ditemukan jalan keluar, maka potensi fluktuasi mata uang di seluruh dunia masih terus berlangsung.
"Hari ini G20 mulai. Kalau Trump enggak ketemu Xi Jiping atau ketemu tapi tidak ada kesepakatan untuk meredakan perang dagang, ya pasti ada tekanan lagi. Walaupun dengan keadaan sekarang, kita mungkin tertekannya tidak seperti di awal-awal lagi," jelas Menko Darmin.
Menko Darmin menambahkan, dengan adanya arus modal masuk ke Indonesia, seharusnya dapat dimanfaatkan dengan baik. Hal ini agar dapat menekan laju defisit transaksi berjalan yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
"Jadi, ya tinggal kita sebenarnya menggunakan momentum ini untuk memperkuat. Kalau Rupiah menguat kemudian modal mulai masuk, sudah masuk sebenarnya, atau lebih besar lagi masuknya sehingga transaksi modal dan finansial bisa mengimbangi defisit transaksi berjalan," jelasnya.
Baca juga:
Ini Pemicu Rupiah Jadi Perkasa Hingga Level Rp 14.200 per USD
Nilai Tukar Rupiah Perkasa di Level Rp 14.308 per USD
Bos PLN Soal Penguatan Rupiah dan Harga Minyak Anjlok: Itu Rezeki Dari Allah
Faisal Basri: Rupiah Menguat Bukan Karena Usaha Pemerintah, Tapi Utang
Faisal Basri Prediksi Rupiah Masih Akan Melemah di 2019
Menko Darmin Optimistis Rupiah Menguat Masih Berpeluang Terjadi, Ini Sebabnya