Menko Darmin soal pelemahan Rupiah: Cadangan devisa turun bukan bencana
Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia akhir April 2018 tercatat USD 124,9 miliar. Angka ini turun USD 1,1 miliar dari posisi akhir Maret 2018 sebesar USD 126,0 miliar. Menko Darmin menilai menurunnya cadangan devisa adalah hal biasa dalam upaya BI melayani banyaknya penukaran Rupiah ke Dolar.
Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia akhir April 2018 tercatat USD 124,9 miliar. Angka ini turun USD 1,1 miliar dari posisi akhir Maret 2018 sebesar USD 126,0 miliar.
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, menilai menurunnya cadangan devisa adalah hal biasa dalam upaya BI melayani banyaknya penukaran Rupiah ke Dolar.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Siapa saja yang bisa menjadi Pejuang Rupiah? "Orang-orang sukses tidak berbakat; mereka hanya bekerja keras, kemudian berhasil dengan sengaja."
-
Kenapa Pejuang Rupiah harus bekerja keras? "Tidak ada di dunia ini yang diberikan kepadamu. Kamu harus keluar dan mendapatkannya! Tidak ada yang mengatakan itu akan mudah, tetapi kerja keras selalu terbayar."
"Bukan bencana, memang cadangan devisa gunanya apa? Memang mau dipelihara supaya tumbuh gede? Untuk mengamankan Rupiah kalau dia tertekan," kata Menko Darmin saat ditemui di Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, Rabu (9/5)
Menko Darmin menegaskan bahwa cadangan devisa menurun adalah kondisi normal. Sebab, fungsi dari cadangan devisa itu sendiri digunakan untuk menstabilkan Rupiah saat sedang depresiasi.
"Setiap kali asing menjual SUN (Surat Utang Negara) atau sahamnya dia pasti cari Dolar karena dia mau bawa uangnya keluar, satu. Kedua, ini bulan-bulannya orang bagi dividen."
"Nah kalau itu berlangsung berhari-hari, BI itu tidak punya jalan lain kalau dia tidak menaikkan kurs ya dia sediain valasnya yang orang mau, dia keluarin tuh cadangan devisanya," tambah Menko Darmin.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Agusman, mengatakan posisi cadangan devisa saat ini setara dengan pembiayaan 7,7 bulan impor atau 7,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," ujarnya.
Baca juga:
Rupiah melemah terlalu lama, Menko Darmin sebut BI hampir pasti naikkan suku bunga
Rupiah anjlok, BI diminta segera naikkan suku bunga acuan
Menko Darmin pastikan penguatan kurs Dolar saat ini berbeda dengan krisis 1998
Rupiah merosot, Menko Darmin bandingkan nilai tukar RI dengan Malaysia & Thailand
Kurs Dolar hantam Rupiah ke Rp 14.000, ini kata Presiden Jokowi
Kurs Dolar ke Rupiah tembus Rp 14.000, 2 BUMN Ini gencar tingkatkan ekspor
Sri Mulyani beberkan dampak menguatnya kurs dolar hingga Rp 14.000