Menko Luhut Gandeng China Produksi Mobil Listrik di Indonesia, Distempel Merek Dalam Negeri
Luhut mengaku telah mendapatkan restu dari Presiden Jokowi terkait rencana tersebut.
Luhut mengaku telah mendapatkan restu dari Presiden Jokowi terkait rencana tersebut.
Menko Luhut Gandeng China Produksi Mobil Listrik di Indonesia, Distempel Merek Dalam Negeri
Menko Luhut Gandeng China Produksi Mobil Listrik di Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku telah merangkul Geely, perusahaan otomotif asal China untuk membuat mobil listrik merek Indonesia.
Nantinya mobil listrik tersebut akan dibuat di Tanah Air.
Luhut mengaku negosiasi dengan Geely untuk memproduksi mobil listrik di Indonesia sebenarnya sudah dibicarakan sejak beberapa bulan lalu.
- Raja Otomotif di Indonesia, dari Era Presiden Soekarno, Soeharto hingga Jokowi
- Daftar Barang Impor Bakal Diperketat Masuk Indonesia, Mulai dari Elektronik Sampai Mainan Anak
- Bertemu Presiden Korsel, Jokowi Tagih lnvestasi Kendaraan Listrik USD 9,8 Miliar
- Cita-Cita Prabowo: Produksi Massal Mobil Jeep Maung dan Jam Tangan Buatan Indonesia
"Tapi puncaknya 2 hari lalu, saya tanya mereka, bisa enggak kalau join research buat dengan Indonesia untuk buat mobil EV di Indonesia. Mereka bilang bisa, dan kita sedang bicara teknis sekarang. Presiden juga setuju," kata Luhut di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (14/9).
Optimisme itu lahir karena Luhut sudah melihat tempat produksi mobil listrik Geely, yang menjadi salah satu produsen otomotif terbesar di China.
Dia pun menawarkan kesepakatan dengan Geely untuk merakit kendaraan listrik di Indonesia. Pemerintah nantinya akan menyodorkan nickel ore kepada mereka untuk diolah menjadi precursor untuk baterai lithium.
"Dia (Geely) bilang mau, kami akan supply kamu dengan nickel ore. Kapan lagi kita punya mobil Indonesia, jadi riset bersama kita buat," ungkapnya.
Pasca menjalani serangkaian negosiasi, Luhut akhirnya berbicara langsung kepada Presiden Joko Widodo saat menjajal Kereta Cepat Jakarta Bandung, Rabu (13/9) kemarin.
Luhut mengklaim rencananya tersebut mendapat restu dari Jokowi.
"Saya lapor Presiden. 'Oh, saya setuju banget Pak Luhut'. Ya dia mau, sama-sama seneng, tapi research harus dipimpin Indonesia," kata Luhut sembari menceritakan isi obrolannya dengan Jokowi.
Untuk proses penelitian, Luhut pun akan menarik sejumlah akademisi dan tim ahli dari sejumlah perguruan tinggi negeri terkemuka.
Harapannya di tahun 2025 atau 2026, Indonesia sudah memproduksi kendaraan listrik dengan merek asli Indonesia.
merdeka.com
"Saya minta Prof. Satrio, abang guru besar dari ITB, nanti dia gabungkan UI, ITB, ahli-ahli kita untuk kerja sama ini,"
pungkas Luhut.