Menko Luhut: Kolaborasi Pelabuhan Patimban-Tanjung Priok akan Pangkas Biaya Logistik
Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), pemerintah menargetkan akan menurunkan biaya logistik sampai 80 persen terhadap PDB, dan target biaya logistic performance index sebesar 3,5 persen.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan berkomitmen untuk menyinergikan Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Kolaborasi ini dimaksudkan untuk memangkas biaya logistik di kawasan industri di utara Jawa Barat.
Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), pemerintah menargetkan akan menurunkan biaya logistik sampai 80 persen terhadap PDB, dan target biaya logistic performance index sebesar 3,5 persen.
-
Mengapa biaya distribusi logistik Pemilu di Papua sangat tinggi? Hal tersebut disebabkan sejumlah faktor. Seperti, sarana transportasi khusus, misalnya, sewa pesawat atau perahu motor yang dilanjutkan dengan berjalan kaki.
-
Bagaimana cara jalan tol membantu menekan biaya logistik? Jokowi menilai, pembangunan jalan tol dapat menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru selain di Jakarta atau pulau Jawa. Sehingga, biaya logistik dapat lebih murah.
-
Bagaimana Divisi Panah memperoleh senjata dan logistik? Seluruh senjata yang dipergunakan mereka dapatkan dengan usaha sendiri atau berasal dari hasil rampasan perang. Hebatnya lagi, seluruh logistik yang diperlukan selama perang pun dihasilkan secara swadaya dari usaha perkebunan milik kader Parkindo.
-
Siapa yang menyatakan bahwa biaya distribusi logistik Pemilu di Papua mencapai Rp150 juta per TPS? Demikian diungkap Ketua KPU Papua Steve Dumbon.
-
Apa saja yang menjadi kendala dalam pendistribusian logistik Pemilu di Papua? Seperti, sarana transportasi khusus, misalnya, sewa pesawat atau perahu motor yang dilanjutkan dengan berjalan kaki. Diakui, salah satu kabupaten di Papua yang alokasi untuk distribusi logistik tertinggi adalah Kabupaten Mamberamo Raya yang mencapai Rp10 miliar, karena selain untuk carter atau sewa pesawat atau heli, juga perahu motor dan harus dipikul dengan berjalan kaki selama sekitar tiga hari.
-
Kenapa tentara Jepang membantai para pengantar logistik di ruang pembantaian? Karena tentara Jepang takut tempat persembunyian mereka diketahui, mereka membantai para pengantar logistik di ruang pembantaian itu.
Guna mencapai cita-cita tersebut, pemerintah dan pelaku usaha harus betul-betul berpacu dengan efisiensi.
"Efisiensi ini harus jadi kata kunci kita bekerja. Dalam rangka menghadapi Asean Connectivity 2025, diharapkan Pelabuhan Patimban dapat berkolaborasi dengan Pelabuhan Tanjung Priok," kata Luhut dalam sesi webinar bersama Liputan6.com, Jumat (27/11).
Menurut dia, aksesibilitas kawasan industri di utara Jawa Barat saat ini masih bergantung pada Pelabuhan Tanjung Priok. Letaknya yang tak berdekatan kerap memakan ongkos logistik yang besar, sebab waktu tempuh antara keduanya bisa mencapai 4-5 jam.
"Adapun ketika Pelabuhan Patimban dengan konektivitas melalui jalan tol, diharapkan bisa memangkas jarak tempuh hingga 1 jam saja, sehingga cost of transportasinya juga akan lebih murah," ujar Luhut.
Tujuan Pembangunan Patimban
Luhut mengungkapkan, tujuan utama pembangunan Pelabuhan Patimban adalah mengurangi traffic eksisting di Pelabuhan Tanjung Priok, yang mengakomodir 50 persen lebih dari lalu lintas container di Indonesia.
Di samping itu, Pelabuhan Patimban yang terkoneksi dengan jalan tol dapat mengangkat potensi pembangunan 10 kawasan industri sepanjang koridor utara Jawa Barat, dengan proses distribusi yang lebih tinggi dan efisien.
"Pada akhirnya Pelabuhan Patimban dapat mendorong penurunan biaya logistik, khususnya di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten dan Jawa Tengah," tutur Luhut.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)